Koperasi Mantan Napi Terorisme Siap Produk Unggulan dan Perluas Pasar

Kamis, 18 April 2019 | 16:00 WIB
Koperasi Mantan Napi Terorisme Siap Produk Unggulan dan Perluas Pasar
Koperasi Mantan Napi Terorisme. (Dok : Kemenkop).

Mereka mendapati ternak ayam ternyata sangat menguntungkan dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dalam perkembangannya, usaha mereka kemudian berkembang ke ranah lain.

Maka setelah koperasi terbentuk, mereka membentuk yayasan untuk mewadahi semua komunitas yang sama di Jatim dan Jateng.

“Kalau yayasan pusatnya di Sumedang, tepatnya di Perumahan Panorama. Namanya Yayasan Masyarakat Strategis Safinatun Najah,” katanya.

Pendirian Kontantragis sendiri difasilitasi oleh Hendra, Ketua Koordinator Forum Ormas dan Komunitas Jabar. Adapun bantuan finansial berasal dari LSM Perkara dan Laskar Merah Putih Jabar.

Asep dan rekan-rekannya yang semula menganggap koperasi sebagai gerakan riba berubah pikiran ketika mengenal prinsip koperasi yang berlandaskan kebersamaan dan kegotongroyongan. Namun untuk menghindari diri dari praktik riba, mereka memilih menjadi koperasi produksi dan tidak membuka unit simpan pinjam.

“Kami memilih koperasi, karena koperasi bukan sekadar gerakan ekonomi, tapi melakukan sesuatu secara bersama-sama bergotong royong dan dari situ bisa kemana-mana,” kata Asep.

Koperasi yang pertama didirikan di Garut berada di Jalan Nusa Indah Nomor 16 A, Desa Jaya Raga, Kecamatan Tarogong Kidul Garut, yang mewadahi para eks napi untuk mulai belajar meracik kopi, cokelat, menanam sirih untuk bahan baku sabun, hingga membuat kerajinan tas anyaman dari limbah.

Meski telah berjalan, Asep mengakui, koperasinya masih kesulitan memperoleh pendanaan guna pengembangan usahanya. Ia berharap ada perhatian khusus dari pemerintah untuk perkuatan modal maupun pendampingan.

Koperasi tersebut menyediakan bahan baku untuk diolah menjadi produk oleh Mitra Malabar, sementara Koperasi Kontantragis Bahagia berperan menyebarkan produknya ke pesantren.

Baca Juga: Pembekalan CPNS, Kemenkop dan UKM: Jangan Hanya Jadi Pengantar Surat

“Target kami bisa memasarkan rutin ke 1.000 pesantren‎," ucapnya.

Wilayah Tasikmalaya dan Ciamis menjadi target wilayah pemasaran. Target berikutnya adalah menggempur pasar online agar produknya bisa dinikmati pasar lebih luas.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI