Isu Holding Hingga Akuisisi Pegadaian Timbulkan Reaksi di Masyarakat Kecil

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 24 Februari 2021 | 08:05 WIB
Isu Holding Hingga Akuisisi Pegadaian Timbulkan Reaksi di Masyarakat Kecil
Pegadaian untuk masyarakat kecil.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Piter menyebut, jika tujuan akuisisi adalah memperbesar bisnis BRI, maka hal itu tidak akan terjadi. Pasalnya, pasar Pegadaian dan PNM beda dengan BRI. Pasar PNM utamanya adalah nasabah yang feasible tapi tidak bankable.

“Pendekatannya beda dengan pasar BRI yang utamanya adalah feasible sekaligus bankable. Kalau BRI masuk pasarnya PNM, justru PNM akan turun, tapi di sisi lain BRI tidak berkembang, karena pasarnya bukan pasar BRI,” lanjut dia.

Apabila BRI akan menyasar nasabah mikro dan ultra mikro yang unbankable, maka akan tumpang tindih dengan bisnis PNM. Piter menilai, BRI tidak perlu mengganggu pasar PNM yang saat ini sudah baik.

“PNM sudah berkembang baik, jangan diganggu, nasabah PNM yang sudah naik kelas menjadi bankable itu yang seharusnya jadi target BRI. Tidak perlu PNM-nya diakuisisi, bisa saja dalam bentuk kerja sama antara BRI dan PNM,” tegas Piter.

Dia mengakui, bahwa beritanya masih simpang siur. Ada yang mengatakan penggabungan tiga bumn BRI, PNM dan Pegadaian.

Atau ada juga yang mengatakan akuisisi, merger dan akuisisi serupa tapi tak sama, tapi intinya terjadi penggabungan. Terakhir ada yang mengatakan tetap terpisah tetapi tergabung dalam Satu holding.

"Saya sendiri berpendapat Sepanjang tidak menggabungkan ketiga BUMN (BRI, PNM dan Pegadaian) Saya Kira tidak masalah. Saya sangat tidak sependapat kalau yang terjadi penggabungan BRI PNM dan Pegadaian. Karena ketiganya sangat berbeda dan memiliki target pasar yang berbeda. Walaupun sama-sama menyasar usaha mikro kecil tetapi sesungguhnya target mereka berbeda. BRI Lebih melayani UMKM yang bankable, sementara PNM Lebih menyasar Usaha mikro kecil yang tidak bankable. Pembiayaan Pegadaian Lebih bersifat jangka pendek. Selama ini 3 BUMN ini sudah berjalan baik. Penggabungan ketiganya berisiko merusak yang sudah berjalan baik,” tegas Piter.

“Yang paling memungkinkan terjadi adalah pembentukan holding. Kalau bentuknya holding maka ketiganya Akan terus berjalan seperti biasa tetapi ada BUMN yang kemudian menjalankan fungus sebagai holding. Yang paling potensial menjadi holding adalah BRI. Ada risiko BRI akan lebih mendikte PNM dan Pegadaian. Kalau BRI kemudian memaksakan pendekatan bank untuk nasabah-nasabah PNM dan Pegadaian, hasilnya justru akan kurang baik. Intinya, holding bisa saja dilakukan, tetapi jangan mengganggu bisnis-nya PNM dan Pegadaian. Holding harus ditujukan untuk lebih memperkuat PNM dan Pegadaian. Meskipun begitu, menurut saya ada risikonya bisnis PNM dan Pegadaian justru terganggu,” tutup Piter.

Baca Juga: Sumbang Dividen Besar, DPR Heran Mendengar Pegadaian Akan Dicaplok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI