Tarik Investor, Pemerintah Harus Optimalkan Instrumen Kemudahan Investasi

Rabu, 28 April 2021 | 14:33 WIB
Tarik Investor, Pemerintah Harus Optimalkan Instrumen Kemudahan Investasi
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meninjau proyek pembangunan pabrik Hyndai di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (17/4/2020). [Dok Hyundai Indonesia]

Kepala BKPM Bahlil Lahadiala menyatakan akan berupaya untuk menyelesaikan komitmen investasi yang mangkrak sampai sekarang.

“Dari Rp 708 triliun nilai investasi yang mangkrak tahun lalu, sampai kuartal-I 2021 sudah tereksekusi Rp 517,6 triliun. Setelah ini kami akan fokus memproses investasi yang sudah dapat insentif tax holiday yang nilainya sampai Rp1.000 triliun,” ujar Bahlil.

Akselerasi investasi menurut Bahlil memang cukup mendesak, bukan hanya terhadap investasi mangkrak, tapi juga memproses komitmen investor yang sudah mengantongi stimulus. Justru menjaring investor-investor anyar sekaligus memperlancar investor yang kini sedang dalam proses perizinan jadi lebih mendesak.

Badan Koordinasi Fiskal (BKF) dalam laporannya bertajuk Tinjauan Ekonomi, Keuangan dan Fiskal kuartal 1-2021 menyebutkan, investasi bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dalam masa krisis. Makanya BKF meminta pemerintah mengoptimalkan sejumlah instrumen kemudahan berinvestasi.

“Mengandalkan belanja negara saja untuk pertumbuhan ekonomi tidak akan bisa efektif, apalagi peran belanja dalam 10 tahun terakhir terus melemah. Sementara peningkatan belanja di tengah pendapatan negara yang belum optimal justru bisa menghambat investasi swasta,” papar BKF. 

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI