“Untuk itu, diperlukan transisi ke sustainable future yang berhubungan dengan sesuatu yang restoratif dan regeneratif yang mengarah kepada ekonomi sirkular,” katanya.
Dia mengatakan implementasi sustainable brand itu dapat diwujudkan melalui triple bottom line, yaitu people (social equity), planet (evironmental stewardship), dan profit (economic prosperity).
Triple bottom line ini berfungsi untuk membantu menyeimbangkan alam, sosial, dan bisnis, serta meningkatkan brand awareness dalam menjalin hubungan yang baik dengan konsumen dengan mengurangi dampak buruk bagi lingkungan.
“Jadi, produsen harus bisa mengurangi produk-produk kemasan sekali pakai dan mengadopsi model penggunaan ulang jika memungkinkan,” tukasnya.