"Banyak makanan di Israel bahan utamanya adalah sayuran sehingga kenaikan sangat terasa," kata warga Tel Aviv, Ronnie Brodetzky, kepada ABC.
Selada yang biasanya sekitar Rp16 ribu, sekarang katanya naik menjadi Rp30 ribu.
"Tomat sekarang harganya sekitar Rp40 ribu [per kilo], padahal biasanya cuma Rp24 ribu. Semuanya sekarang lebih mahal."
Tel Aviv berada di peringkat ke-6 kota termahal di dunia menurut ECA, namun laporan lain oleh Economist Intelligence Unit menempatkan Tel Aviv sebagai kota nomor 1 termahal di dunia.
Ronnie Brodetzky mengatakan meningkatnya harga menjadi bahan pembicaraan sehari-hari di sana.
"Saya merasakan adanya ketegangan, semua orang di Israel merasakan itu," katanya.
"
"Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi dengan begitu banyak kekacauan di dunia saat ini."
Kapan inflasi akan turun lagi?
Sejumlah faktor akan menentukan seberapa lama kenaikan harga ini akan berlangsung sebelum kemudian stabil atau menurun, tetapi konflik di Ukraina akan memainkan peran penting.
Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Naik Drastis, Emak-emak Terpaksa Bersiasat Atur Belanja
"Karena invasi Rusia sudah menyebabkan perubahan besar terhadap harga energi dan makanan, maka bila situasi memburuk di sana, tingkat inflasi di seluruh dunia juga akan memburuk," kata Katrina Eli, ekonom senior dari Moody's.