Eskalasi Konflik Timur Tengah: Indonesia Tentukan Alternatif Kiriman Minyak Mentah

Jum'at, 19 April 2024 | 16:52 WIB
Eskalasi Konflik Timur Tengah: Indonesia Tentukan Alternatif Kiriman Minyak Mentah
Perairan di Mozambik, berpotensi digunakan sebagai jalur perekonomian laut masa eskalasi Timur Tengah. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Venezuela tengah disetrap (dihukum). Mungkin ada yang baru, yaitu Guyana," jelasnya.

Sebagai catatan, seperti dikutip dari CNN, Amerika Serikat akan menerapkan kembali sanksi terhadap sektor minyak dan gas Venezuela sebagai tanggapan atas kegagalan pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam menyelenggarakan "pemilu yang inklusif dan kompetitif".

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengeluarkan otorisasi sementara yang mengizinkan transaksi sektor minyak dan gas nasional tanpa takut akan sanksi.

Otorisasi ini secara resmi dikenal sebagai General License 44, akan berakhir pada Kamis (25/4/2024) depan dan pemerintah harus memutuskan apakah pemerintah Venezuela menjunjung komitmen ini, yang dibuat berdasarkan "Barbados Agreement" antara perwakilan Presiden Nicolas Maduro dan anggota oposisi politik di Venezuela.

Kembali kepada alternatif minyak mentah yang dijajaki Indonesia, Menteri ESDM juga menyatakan pemerintah sudah mencari alternatif suplai untuk Liquid Petroleum Gas (LPG) apabila gejolak Timur Tengah mengancam stok LPG nasional.

"Kami bisa lihat yang ada di Australia atau di belahan Benua Amerika yang tidak lewat lintasan (Selat Hormuz). Kalau tidak lewat lintasan itu bisa," tandas Arifin Tasrif.

Akan tetapi di sisi lain, mesti diakui bahwa akan terjadi kemungkinan naiknya biaya pengiriman. Pasalnya jarak lebih jauh untuk pengiriman dari negara-negara di Benua Amerika.

"Ongkosnya mahal. Semuanya akan berdampak," tutupnya.

Baca Juga: Geopolitik Dunia Bergejolak, Menperin Soroti Risiko Kenaikan Harga Energi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI