Bahkan, saham perusahaan tekstil ini juga dihapus bila kinerja yang dilakukan mempengaruhi kelangsungan status sebagai perusahaan terbuka, dan tidak bisa menunjukkan indikasi pemulihan yang efektif. Adapun per 31 Oktober 2023, menurut laporan bulanan registrasi pemegang efek, jumlah pemegang saham SRIL yakni 45.892.
Harga saham Sritex terakhir pada tahun 2021 tercatat hanya 146 per lot. Padahal tahun 2015, SRIL tercatat sempat menyentuh harga 470 per lot.
Nasib Sritex sekarang terbilang miris, dahulu disanjung karena bahan dan kualitas pakaiannya. Bahkan beberapa produknya diminati untuk seragam militer di berbagai benua termasuk NATO. Segmen pasarnya pun mayoritas Internasional seperti Asia Tenggara, Amerika Serikat, Eropa dan Timur Tengah.
Demikian tadi informasi tentang nasib saham Sritex. Semoga kondisi salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini bisa segera membaik.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari