Emiten SBMA Catatkan Nilai Penjualan Rp32,48 Miliar di Kuartal I 2025

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 09 Mei 2025 | 11:56 WIB
Emiten SBMA Catatkan Nilai Penjualan Rp32,48 Miliar di Kuartal I 2025
Peresmian penambahan unit air separation plant (ASP)/dok SBMA
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencatatkan penjualan sebesar Rp32,48 miliar pada kuartal I tahun 2025. Raihan ini tumbuh 12,43 persen dibandingkan performa di periode sama tahun 2024 sebesar Rp28,89 miliar.

Berdasarkan data laporan keuangan SBMA, dalam 3 bulan awal ini perseroan membukukan penjualan oxygen Rp8,71 miliar naik 32,84 persen dari Rp6,56 miliar, Acetylene menyumbang Rp8,15 miliar atau turun 6,21 persen dari Rp8,69 miliar, penjualan Argon turun 29 persen jadi Rp4,12 miliar dari Rp5,81 miliar.

Selanjutnya penjualan Nitrogen juga koreksi tipis 3,85 persen jadi Rp2,48 miliar dari Rp2,58 miliar, penjualan Karbon Dioksida naik 44,34 persen jadi Rp1,90 miliar dari Rp1,31 miliar.

Menariknya adalah, perseroan berhasil melakukan diversifikasi produk ke gas campuran yang pada periode ini terlihat mengalami pesanan yang naik signifikan hingga 96,58 persen jadi Rp5,88 miliar dari tahun sebelumnya Pp2,99 miliar.

SBMA di kuartal I-2025 membukukan laba kotor yang naik 11,24 persen jadi Rp15,05 miliar dari Rp13,35 miliar. Sehingga laba neto tahun berjalan SBMA per 31 Maret 2025 adalah Rp1,97 miliar.

Pada sisi neraca, perseroan berhasil menurunkan liabilitas 3,72 persen jadi Rp59,76 miliar dari Rp62,07 miliar. Sedangkan ekuitas naik 0,87 persen jadi Rp229,87 miliar dari Rp227,89 miliar. Sehingga total aset secara keseluruhan jadi Rp289,64 miliar.

Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti mengatakan, performa awal tahun ini merupakan cerminan hasil dari ekspansi bisnis yang dilakukan oleh perseroan di tahun lalu, untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengatasi keterbatasan ruang penyimpanan, perusahaan membangun stasiun pengisian Argon dan Karbon Dioksida yang terpisah.

Sebelumnya, fasilitas pengisian Argon dan Karbon Dioksida berada di lokasi yang sama dengan stasiun pengisian Oksigen dan Nitrogen, menyebabkan kepadatan dan hambatan operasional.

"Teranyar pada April lalu, SBMA baru saja menambah 1000 tabung acetylene dan 960 tabung oksigen dengan total investasi Rp1,7 miliar. Pembelian ini sebagai salah satu strategi nyata perseroan untuk meningkatkan distribusi untuk menjangkau konsumen yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan pendapatan kedepannya per bulan berkisar Rp800 juta hingga Rp1 miliar," ujar Rini seperti dikutip, Jumat (9/5/2025).

Stasiun pengisian baru ini memiliki kapasitas produksi dan penyimpanan yang lebih besar, sehingga proses produksi menjadi lebih efisien dan lancar, meminimalisir waktu tunggu dan hambatan operasional.

Baca Juga: Perdana Melantai Bursa, DKHH Raup Dana IPO Rp69,9 Miliar

"Dari segi keuangan, Perseroan menunjukkan pertumbuhan yang positif, didukung oleh peningkatan pendapatan," imbuh Rini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI