Jelang Demo Akbar, Aplikator Ramai-ramai Klarifikasi Soal Potongan 20 Persen ke Pengemudi Ojol

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 19 Mei 2025 | 15:49 WIB
Jelang Demo Akbar, Aplikator Ramai-ramai Klarifikasi Soal Potongan 20 Persen ke Pengemudi Ojol
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengumpulkan para aplikator ojek online (ojol)/(Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Seperti pada saat rekan-rekan atau teman-teman membeli tiket kereta api atau tiket pesawat menggunakan layanan platform yang berbeda, sangat lumrah di industri yang berbasis teknologi untuk mencarge atau mengenakan platform fee atau biaya jasa platform kepada penggunanya," sambung dia.

Setelah itu, Government Relation Specialist Maxim, Muhammad Rafi Assagaf juga menyampaikan hal yang sama dari dua aplikator yang klaim tidak memberi potongan terhadap pengemudi ojol lebih dari 20 persen. Menurut dia, potongan itu harus terjadi untuk membiayai inovasi layanan yang diberikan kepada konsumen.

"Dan jika dilihat lagi ke belakang, memang komisi ini sangat diperlukan dengan baik dan bijak untuk dapat dikaji lebih jauh karena memang kita membutuhkan inovasi," beber dia.

"Kita ambil contoh Maxim, jadi kita memang perlu terus berkembang sebagai perusahaan. Walaupun end goal-nya itu adalah balik lagi kesejahteraan mitra. Itu kita sepakat semua hal itu. Tapi dalam perjalanannya kita butuh inovasi yang jauh lebih baik. Dan semua hal ini kami harapkan bisa melalui kajian-kajian dan tentunya diskusi yang komprehensif," ucpa dia.

Terakhir, Direktur Bisnis inDrive Indonesia, Ryan Rwanda mengklaim, bahwa perusahaan hanya memotong komisi pengemudi ojol hanya 10 persen. Dia buka-bukaan, bahkan pemotongan komisi hanya 11,7 persen untuk mobil dan 9,99 persen untuk motor.

"Dan ini potongan tertinggi kita di seluruh dunia itu di Jakarta. Kalau di kota lain biasanya di sekitar 9-7 persen. Kenapa seperti itu? Karena yang pertama kita punya tim yang sangat ramping di Indonesia dan di seluruh region yang kita bekerja di seluruh Indonesia," kata dia.

"Kita tidak spend expensive advertisement dan di dalam komisi kita yang 9,99 persen tadi itu sudah termasuk segala sesuatu yang disebutkan biaya aplikasi, asuransi penumpang dan pengemudi dari cap dan asuransi jasaraharja. Di dalam itu juga sudah termasuk seluruh biaya-biaya seperti jasa aplikasi dan lain-lain," sambung Ryan.

Demo Besar-besaran

elasa besok (20/5/2025) sebanyak 500 pengemudi ojek online (ojol) akan menggelar demo besar. Para ojol pun berencana mematikan aplikasi mereka.

Baca Juga: Besok Demo Besar Ojol, 500 Ribu Pengemudi Matikan Aplikasi

Aksi dilakukan sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang mereka tuduh telah melanggar regulasi, terutama tarif yang diberlakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI