Perkasa di Akhir Pekan, Rupiah Berada di Level Rp16.217 Terhadap Dolar AS

Jum'at, 23 Mei 2025 | 19:56 WIB
Perkasa di Akhir Pekan, Rupiah Berada di Level Rp16.217 Terhadap Dolar AS
Nilai tukar rupiah pada dolar pada Jumat (23/5/2025) ditutup menguat.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada Jumat 23 Mei 2025 sore ditutup perkasa. Kondisi tersebut didorong dengan adanya sentimen kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) dan negosiasi nuklir antara Iran dan negara adidaya tersebut. 

Pada perdagangan Jumat sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 110 point sebelumnya sempat menguat 115 point di level Rp 16.217 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.327.

Sebelumnya pada Jumat siang, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.302 per dolar Amerika Serikat (AS).

Keadaan terebut menunjukan penguatan rupiah 0,16 persen dibanding penutupan pada hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.328 per dolar AS. 

Pergerakan rupiah tersebut sejalan dengan kenaikan mayoritas mata uang di Kawasan Asia terhadap Dolar AS.

Tercatat hingga jam 12.03 WIB, hanya dolar Hongkong yang melemah terhadap the greenback setelah turun 0,06 persen.

Sementara itu Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,59 persen.

Sedangkan, Ringgit Malaysia melesat 0,58 persen dan Baht Thailand ikut terkerek 0,51 persen. 

Adapun, mata uang Yen Jepang naik 0,37 persen.

Baca Juga: Airlangga: RI Berpotensi Raup Devisa 8 Miliar Dolar AS dari Transaksi QRIS Jemaah Haji

Kemudian, Peso Filipina dan Dolar Singapura yang masing-masing terangkat 0,34 persen dan 0,28 persen.

Diikuti, Rupee India yang menanjak 0,19 persen dan Dolar Taiwan yang naik 0,13 persen. Selain itu, ada Yuan China menguat 0,07 persen.

Pemotongan Pajak Trump

Sementara itu, Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa DPR AS telah menyetui RUU pemotongan pajak Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara tipis pada  Kamis 22 Mei 2025 lalu. 

Dalam RUU itu, Donald Trump kemudian memutuskan untuk menetapkan kebijakan mulai dari pemotongan pajak yang substansial, peningkatan pendanaan militer dan penegakan hukum perbatasan, dan pengurangan signifikan terhadap insentif energi hijau dan program sosial. 

ilustrasi uang rupiah (freepik)
Rupiah ditutup menguat terhadap dolar menjelang akhir pekan, Jumat (23/5/2025). (freepik)

"Menurut Congressional Budget Office, RUU tersebut diproyeksikan akan menambah sekitar USD3,8 triliun pada utang nasional selama dekade berikutnya. Hal ini menyusul penurunan peringkat kredit negara bagian AS dari AAA menjadi Aa1 oleh Moody's baru-baru ini, dengan alasan meningkatnya tingkat utang," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat 23 Mei 2025.

Kemudian, lanjut Ibrahim, Investor dengan hati-hati menunggu pembaruan tentang putaran kelima negosiasi nuklir antara Iran dan Amerika Serikat yang dijadwalkan pada hari Jumat, 23 Mei, di Roma, dengan Oman melanjutkan perannya sebagai mediator. 

"Titik pertikaian utama tetap pada aktivitas pengayaan uranium Iran. Sementara AS menuntut penghentian total pengayaan, Iran bersikeras pada haknya untuk memperkaya uranium untuk tujuan damai," kata dia.

Dari dalam negeri, Ibrahim melihat, pergerakan rupiah didorong dari data Bank Indonesia soal  likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2025 tetap tumbuh.

Pertumbuhan M2 pada April 2025 sebesar 5,2 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,1 persen (yoy) sehingga tercatat Rp9.390,0 triliun.

"Kemudian, penyaluran kredit pada April 2025 tumbuh sebesar 8,5 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,7 persen (yoy)."

Adapun tagihan bersih kepada pemerintah pusat terus bergerak.

"Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat terkontraksi sebesar 21,0 perse (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 8,7 persen (yoy). Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,6 persen (yoy), setelah pada Maret 2025 tumbuh sebesar 6,0 persen (yoy)," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI