Tak Ada Pilihan, Tambang Nikel di Raja Ampat Harus Stop

Senin, 09 Juni 2025 | 17:08 WIB
Tak Ada Pilihan, Tambang Nikel di Raja Ampat Harus Stop
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat meninjau langsung tambang PT Gag Nikel usai ramai soal Raja Ampat terancam rusak akibat tambang. (Foto dok. Kementerian ESDM)

Permintaan nikel terus meningkat seiring dengan pertumbuhan pesat industri kendaraan listrik (EV), karena nikel membantu meningkatkan kepadatan energi dan jangkauan baterai EV.

Nikel juga digunakan dalam berbagai aplikasi lain, termasuk koin, magnet, dan sebagai katalis dalam proses kimia. Sifatnya yang unik membuat nikel sangat berharga dalam industri dirgantara, kelautan, dan elektronik.

Indonesia dan Filipina merupakan produsen nikel terbesar di dunia. Pertambangan dan pengolahan nikel dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi negara-negara penghasil, namun juga menimbulkan tantangan lingkungan terkait dengan pengelolaan limbah dan kerusakan habitat.

Oleh karena itu, praktik pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab menjadi semakin penting untuk memastikan manfaat ekonomi jangka panjang dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI