Jika ketegangan berujung pada gangguan nyata di Selat Hormuz, maka dampaknya bisa jauh lebih besar. Menurut Andy Lipow, harga minyak bisa mencapai USD 100 per barel, yang akan menyebabkan harga gas dan solar naik sekitar 75 sen per galon dari level saat ini.
Di tengah krisis geopolitik ini, kebijakan perdagangan AS turut menambah tekanan. Joe Brusuelas menegaskan bahwa kombinasi konflik di Timur Tengah dan tarif yang diberlakukan Presiden Trump akan mendorong inflasi lebih tinggi dalam waktu dekat.
"Sangat menunjukkan inflasi akan bergerak lebih cepat dan lebih tinggi selama 90 hari ke depan," imbuh dia.
Banyak ekonom melihat inflasi rendah pada musim semi sebagai "ketenangan sebelum badai" musim panas yang akan dipenuhi lonjakan harga.