Suara.com - Kolaborasi antara Pelindo Peduli dan Yayasan Cah Angon dalam rangkaian program Local Champion Indonesia (LCI) melaksanakan delapan sesi pelatihan rutin dan satu sesi Market Intelligence dengan Atase Perdagangan (ATDAG) Korea Selatan.
Program yang berjalan sejak 30 April dan masih berlangsung sampai saat ini bertujuan untuk membekali pelaku UMKM Indonesia dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan ekspansi ke pasar global.
Selama periode ini, pelatihan yang dilaksanakan mencakup topik-topik penting seperti identifikasi produk ekspor, penetrasi market global, menentukan harga produk ekspor, dokumen untuk ekspor, pengelolaan ekspor, serta penyesuaian produk dengan standar internasional.
Sesi Market Intelligence yang diselenggarakan bersama ATDAG Korea Selatan memberikan wawasan langsung tentang peluang pasar di Korea Selatan serta cara memanfaatkan data pasar untuk mengambil keputusan ekspor yang lebih tepat.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM. Mereka tidak hanya mendapat pemahaman tentang langkah-langkah ekspor, tetapi juga dibekali dengan koneksi dan wawasan mendalam mengenai pasar global” ujar Direktur Eksekutif Cah Angon Foundation, Dhika Yudistira, Selasa (24/6/2025).
Selama hampir dua bulan pelaksanaan, UMKM binaan Pelindo tak hanya mendapatkan wawasan praktis dari mentor-mentor ekspor nasional, tetapi juga berhasil melakukan transformasi nyata dalam penyusunan dokumen ekspor, serta penetrasi pasar melalui riset target negara tujuan.
Kolaborasi strategis dengan Atase Perdagangan RI sendiri menjadi pintu awal penguatan jejaring dagang internasional. Melihat antusiasme dan progres positif dari peserta, program ini ditargetkan terus dijalankan dengan enam pelatihan tambahan dan tiga sesi market intelligence lanjutan yang akan berlangsung hingga Agustus 2025.
Setelah pelatihan dan Market Intellegence, program LCI akan dilanjutkan dengan Inkubasi, Pitching, Business Matching sampai akhir Desember 2025 dan ditutup dengan pelepasan ekspor.
Ke depan, sesi-sesi mendatang akan menggali lebih dalam tentang strategi ekspor yang lebih spesifik dan menghubungkan peserta dengan peluang pasar lebih luas, termasuk ekspor ke negara-negara internasional.
Baca Juga: KPPOD: Regulasi Kawasan Tanpa Rokok Bisa Tekan Pendapatan UMKM dan Pajak Daerah
Dengan adanya pelatihan lanjutan, UMKM peserta program ini diproyeksikan semakin siap untuk bersaing di pasar global dan mendominasi sektor ekspor dari Indonesia.
Pelindo Peduli dan Cah Angon Foundation dalam Program Local Champion Indonesia (LCI) ini menjadi bukti nyata bahwa dengan pelatihan yang tepat dan dukungan kolaboratif, UMKM Indonesia dapat berkembang dan menembus pasar internasional.
LCI dan Pelindo juga berharap lebih banyak UMKM yang dapat memanfaatkan program ini untuk mengembangkan usahanya dan meningkatkan kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia.
Suksesnya kegiatan ini tak terlepas berkat kolaborasi aktif antara Cah Angon Foundation, Pelindo, dan berbagai instansi pendukung seperti, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, serta komunitas UKM Eksporter Indonesia.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB dan menyerap mayoritas tenaga kerja nasional.
Namun, tantangan besar masih dihadapi, terutama dalam menembus pasar ekspor. Rendahnya akses terhadap pelatihan ekspor, keterbatasan modal, dan kurangnya literasi digital menjadi hambatan utama.