Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel, Wall Street Langsung Meroket

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 24 Juni 2025 | 08:44 WIB
Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel, Wall Street Langsung Meroket
Donald Trump [Arsip Kedutaan Besar AS di Italia]

Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mengejutkan mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran melalui platform media sosialnya, Truth Social, pada Senin sore waktu AS atau Selasa (24/6/2025) subuh waktu Indonesia. Dalam postingan yang ditulis dengan huruf kapital, Trump menyatakan bahwa kedua negara telah mencapai kesepakatan penuh.

 "SELAMAT KEPADA SEMUA ORANG!" tulis Trump. "Telah disepakati sepenuhnya oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA SELURUHNYA (dalam waktu sekitar 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah mereda dan menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung!), selama 12 jam, yang pada saat itu Perang akan dianggap BERAKHIR!"

Ia merinci bahwa secara resmi, Iran akan memulai gencatan senjata terlebih dahulu, dan pada jam ke-12, Israel akan menyusul. Pada jam ke-24, "AKHIR Resmi dari PERANG 12 HARI" akan disambut oleh dunia. Trump juga menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan rasa hormat antara kedua belah pihak selama masa gencatan senjata.

Mengapresiasi kedua negara, Trump menambahkan, "Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, yang pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua Negara, Israel dan Iran, karena memiliki Stamina, Keberanian, dan Kecerdasan untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut, 'PERANG 12 HARI'." Ia juga menegaskan bahwa perang ini berpotensi berlangsung bertahun-tahun dan menghancurkan seluruh Timur Tengah, namun tidak terjadi. "Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan TUHAN memberkati DUNIA!" tutup Trump.

Reaksi Pasar Global: Wall Street Menguat, Bursa Asia Bervariasi

Pasca pengumuman mengejutkan ini, bursa saham global menunjukkan reaksi yang berbeda.

  • Wall Street Menguat Didorong Harapan Pemangkasan Suku Bunga
  • Bursa saham AS, Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Senin (23/6). Penguatan ini didorong oleh harapan akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada bulan Juli 2025 mendatang, yang meredam kekhawatiran pasar terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,89%.
  • S&P 500 menguat 0,96%.
  • Nasdaq Composite naik 0,94%.

Sektor saham konsumer diskresioner memimpin penguatan, terutama didorong kenaikan harga saham Tesla yang meningkat 8,2% setelah perusahaan meluncurkan layanan robotaxi yang telah lama dinantikan di Austin, Texas. Di sisi lain, saham Super Micro Computer menurun 9,8% setelah mengumumkan penawaran obligasi konversi senilai US$2 miliar.

Dari sisi kebijakan moneter, Wakil Ketua The Fed Michelle Bowman menyatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan penyesuaian suku bunga, mengingat risiko terhadap pasar tenaga kerja kini dinilai lebih besar dibandingkan kekhawatiran inflasi akibat tarif. Sementara itu, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee menilai dampak ekonomi dari tarif sejauh ini lebih moderat dibandingkan ekspektasi.

Meskipun pengumuman gencatan senjata datang, perlu dicatat bahwa pada Senin (23/6) pagi waktu AS, ketegangan geopolitik masih berlangsung setelah Israel melanjutkan serangan ke Iran, sehari setelah AS ikut terlibat dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Baca Juga: Perang Iran-Israel Jadi Alarm! Cak Imin Usul Tambah 'Percepatan' Pada Nama Kementeriannya

Bursa Asia Melemah Pasca Serangan AS ke Iran, Harga Minyak Meningkat

Sebaliknya, pasar saham Asia-Pasifik menunjukkan pelemahan signifikan pada perdagangan Senin (23/6), menyusul laporan serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran pada hari sebelumnya. Ketegangan geopolitik tersebut memicu kenaikan harga minyak dan menimbulkan kekhawatiran investor terhadap potensi eskalasi konflik di Timur Tengah. Harga minyak dunia memang telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir seiring memburuknya situasi di kawasan tersebut.

  • Indeks saham Jepang, Nikkei 225 turun 0,13%, dan Topix melemah 0,36%.
  • Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,24%, dan Kosdaq turun 0,85%.
  • Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,36%.

Meskipun demikian, ada beberapa penguatan di kawasan China daratan:

CSI 300 dan Shanghai Composite naik masing-masing sebesar 0,29% dan 0,65%.
Hang Seng Hong Kong menguat 0,67%.

Pengumuman gencatan senjata oleh Trump memberikan harapan baru bagi stabilitas kawasan, namun dampak penuhnya terhadap pasar global masih akan terus dipantau. Apakah "Perang 12 Hari" ini benar-benar akan berakhir damai?

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI