Antusiasme publik sebenarnya sudah terlihat sejak masa penawaran awal (bookbuilding) yang digelar pada 23-25 Juni 2025. Sesuai jadwal, calon emiten dengan kode saham COIN ini akan resmi melantai di BEI pada 9 Juli 2025 mendatang.
Daya tarik COIN tidak hanya datang dari statusnya sebagai pionir. Kinerja keuangan perusahaan menunjukkan fundamental yang solid.
Pada akhir Desember 2024, COIN berhasil membukukan kenaikan pendapatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Lebih impresif lagi, perseroan mampu mencatatkan margin laba bersih (net profit margin) sebesar 42,32 persen dari total pendapatannya, menunjukkan efisiensi dan profitabilitas bisnis yang tinggi.
Ekosistem yang dibangun di bawahnya juga terus berkembang. Hingga 3 Juli 2025, tercatat sudah ada 31 pedagang aset kripto yang terdaftar sebagai anggota bursa di CFX.
Dari jumlah tersebut, 20 di antaranya telah memiliki izin sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD) dari OJK.
Momentum IPO ini didukung oleh pertumbuhan pesat pasar aset kripto nasional. Data OJK menunjukkan total nilai transaksi aset kripto pada April 2025 mencapai Rp 35,61 triliun, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 32,45 triliun.
Kenaikan ini sejalan dengan bertambahnya jumlah investor kripto di Indonesia yang kini mencapai 14,16 juta orang per April 2025.
Baca Juga: IPO COIN Dibanjiri Investor, Andrew Hidayat Buktikan Diri Lewat Bisnis Terbuka