Prabowo Gandeng Trump, China Menanti Giliran: Risiko Tarik Ulur Dua Raksasa Dunia

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 01 Agustus 2025 | 13:54 WIB
Prabowo Gandeng Trump, China Menanti Giliran: Risiko Tarik Ulur Dua Raksasa Dunia
Seminar bertajuk “Antara Amerika dan China: Indonesia di Era Perang Dagang Trump 2.0,” yang diselenggarakan oleh Forum Sinologi Indonesia (FSI) dan Paramadina Public Policy Institute (PPPI) Universitas Paramadina.

Lily juga menganggap pemanfaatan Perjanjian Perdagangan Bebas Asean China (ACFTA) dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) secara optimal sebagai suatu hal yang penting untuk dilakukan.

Sedangkan keanggotaan dalam BRICS menurutnya dapat pula dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih strategis.

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, yang juga bertindak sebagai pembicara dalam seminar di atas, mengatakan bahwa saat ini telah terjadi pergeseran dalam perbandingan antara berbisnis dengan AS dan dengan China.

“Berbisnis dengan China sekarang makin mudah daripada berbisnis dengan AS,” tuturnya.

Senada dengan Johanes, Wijayanto menilai bahwa dalam konstalasi geopolitik yang berkembang, Indonesia akan selalu berada di tengah.

Namun ia juga menekankan bahwa meskipun berada di tengah, Indonesia akan lebih condong kepada China, karena dalam pandangannya, berbisnis dengan China saat ini cenderung lebih mudah.

“Pada saat yang sama, kepercayaan (trust) kepada China pun makin meningkat,” katanya.

Seminar yang bertempat di kampus Pasca Sarjana Universitas Paramadina itu dibuka dengan pernyataan pembuka oleh Achmad Khoirul Umam, Managing Director dari Paramadina Public Policy Institute.

Diskusi dalam seminar dipandu oleh moderator Dosen Hubungan Internasional President University Mohammad Farid.

Baca Juga: Istana Lempar Bola Soal Amnesti Hasto dan Abolisi Lembong: Kapan Prabowo Teken Keppres?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI