Bank ANZ Berencana PHK 5000 Karyawan, CEO Minta Maaf, Ada Apa?

Selasa, 02 September 2025 | 08:50 WIB
Bank ANZ Berencana PHK 5000 Karyawan, CEO Minta Maaf, Ada Apa?
Logo ANZ. [Unsplash]
Baca 10 detik

Suara.com - Bank ANZ Group Holdings sedang mempertimbangkan pengurangan jumlah karyawan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Perusahaan berencana memangkas 5.000 karyawan sebagai bagian dari restrukturisasi.

Seorang juru bicara ANZ mengatakan, perusahaan sedang melakukan tinjauan strategis terhadap bisnis.

Nantinya, bakal memberikan informasi terbaru tentang setiap perubahan strateginya pada pertengahan Oktober.

Apalagi, bank yang berbasis di Melbourne tersebut menghentikan pekerjaan yang tidak mendukung prioritasnya.

Sehingga, mengurangi duplikasi dan kompleksitas pada karyawan.

Ilustrasi PHK. [Gerd Altmann/Pixabay]
Ilustrasi PHK. [Gerd Altmann/Pixabay]

CEO ANZ Nuno Matos terpaksa meminta maaf karena mempercepat rencana PHK.

Sebab, beberapa karyawan sudah menerima surat pemutusan hubungan kerja sebelum mereka diberitahu secara langsung.

"Saat ini , belum ada keputusan akhir yang dibuat mengenai jumlah total PHK. Lantaran adanya 2.000 pekerjaan kemungkinan akan dipindah ke divisi ritel dan 3.000 lainnya di divisi lain," katanya dilansir Strait News, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga: Pekerja Kawasan Sudirman Diminta Pulang Cepat Imbas Demo Beruntun

Saat ini, ANZ mempekerjakan sekitar 42.000 orang. Termasuk, sekitar 10.800 orang yang bekerja di divisi ritelnya.

Adapun, Juru bicara tersebut mengatakan, ANZ telah membuat beberapa perubahan pada struktur kepemimpinan senior di bisnis ritelnya di Australia.

Selain itu , perubahan lebih lanjut di divisi tersebut sedang dipertimbangkan.

Perubahan tersebut menyederhanakan struktur agar dapat berfokus pada kebutuhan nasabah dan memperkuat kemampuan manajemen risiko non-keuangan.

Padahal, Serikat Pekerja Sektor Keuangan telah memperingatkan pemberi pinjaman tersebut agar tidak terburu-buru dalam melakukan restrukturisasi.

Salah satunya dilakukan sebagian untuk mengatasi tumpang tindih dalam bisnisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?