Efek Demo Hanya Sementara, IHSG Diproyeksi Tembus 8.100

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 03 September 2025 | 18:05 WIB
Efek Demo Hanya Sementara, IHSG Diproyeksi Tembus 8.100
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat ke level 7.800-an dalam dua hari terakhir, setelah sempat anjlok cukup dalam pada perdagangan Senin (1/9/2025).

Pulihnya IHSG dinilai mencerminkan kuatnya kepercayaan investor terhadap pasar saham Indonesia, meski sempat dihantam aksi demonstrasi berujung kericuhan pekan lalu.

Ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee menilai, rebound IHSG didorong oleh kombinasi faktor global dan domestik. "Selain karena sentimen positif dampak perekonomian global yang membaik, pembalikan IHSG yang cepat mencerminkan kepercayaan investor masih sangat kuat terhadap kinerja emiten di bursa saham," ujar Hans, Rabu (3/9/2025).

Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]

Hans juga menyoroti peran regulator dalam menjaga stabilitas pasar. Menurutnya, langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) mengubah aturan trading halt serta memberikan kemudahan mekanisme buyback tanpa RUPS merupakan langkah antisipatif yang efektif.

"Fundamental ekonomi kita bagus. Langkah pengawasan dan pengaturan OJK sangat baik, dan kerja sama dengan Kementerian Perekonomian juga membantu menenangkan pelaku pasar," tuturnya.

Selain itu, stabilitas juga terjaga berkat langkah pemerintah dan aparat keamanan dalam meredam ketegangan. "Begitu situasi mulai kondusif, pasar saham kita langsung membaik," tambah Hans.

Ia menegaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih cukup solid. Hal ini terlihat dari indikator Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang kembali naik di atas angka 50, menandakan adanya perbaikan aktivitas industri.

Dari sisi global, sentimen pasar turut dipengaruhi perkembangan di Amerika Serikat (AS), mulai dari intervensi Presiden AS Donald Trump terhadap The Fed hingga keputusan pengadilan soal tarif impor.

Meski sempat menjadi sorotan karena gejolak politik, terutama dibandingkan negara ASEAN lain seperti Thailand, Hans menilai investor asing tetap optimistis terhadap prospek pasar Indonesia.

Baca Juga: Ditutup Menghijau, Ini Pemicu IHSG Perkasa Hari Ini

"Banyak investor percaya bahwa saham-saham emerging market memiliki peluang pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan negara maju. Dampak demo diperkirakan hanya bersifat sementara," katanya.

Untuk proyeksi IHSG, Hans memperkirakan indeks akan bergerak di kisaran 7.800 hingga 8.100, dengan potensi penurunan yang terbatas mengingat valuasi saham Indonesia masih relatif murah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?