Belajar dari Whoosh, Danantara Mau Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jika Rencananya Matang

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:36 WIB
Belajar dari Whoosh, Danantara Mau Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jika Rencananya Matang
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani. [Suara.com/Achmad Fauzi].
Baca 10 detik
  • Danantara siap bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya jika pendanaan mapan

  • Rosan ingin hindari perubahan rencana dan biaya berlebih seperti Whoosh

  • Danantara sedang negosiasi dengan China reformasi utang Kereta Cepat Whoosh

Suara.com - Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani menebut, Danantara mau jalankan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya jika memang sudah siap dari sisi pendanaan hingga lokasi pembangunan.

Rosan mengingatkan, dirinya tak ingin di tengah jalan adanya perubahan rencana hingga nilai investasi yang meroket, seperti pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Jakarta-Surabaya (kereta cepat) dilaksanakan, strukturnya itu adalah struktur yang benar-benar sustainable lah," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan Jakarta, yang dikutip, Kamis (9/10/2025).

Ilustrasi Kereta Cepat Whoosh (Unsplash/usiswantoro)
Ilustrasi Kereta Cepat Whoosh (Unsplash/usiswantoro)

Namun demikian, Rosan tidak merinci lebih lanjut soal pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Pasalnya, dia tidak ingin mendahului pihak yang menangani proyek tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.

"Mungkin ini lebih kayak domainnya Pak Menko, Pak Menko, Pak AHY, mungkin dia akan bisa menyampaikan lebih detail lagi," beber Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM ini.

Kendati begitu, Rosan mengakui, kini Danantara memang tengah melakukan negosiasi dengan China untuk merestrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta - Bandung atau Whoosh

Dirinya ingin melakukan reformasi dari kesepakatan-kesepakatan yang telah berjalan dalam pembangunan proyek tersebut.

"Kita maunya bukan restruk yang sifatnya, kemungkinan potensi problemnya di ke depan itu ada. Jadi kita mau melakukan reformasi secara keseluruhan," imbuhnya.

Baca Juga: Rosan: Butuh Investasi Rp 13 Triliun Agar Ekonomi Tumbuh 8 Persen di 2029

Maka begitu, Rosan berharap, ke depan tidak ada lagi permasalahan utang yang menumpuk akibat pembangunan proyek infrastruktur.

"Jadi begitu kita restruk, ke depannya tidak akan terjadi lagi hal-hal seperti ini, seperti keputusan default dan lain-lain," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bicara nasib proyek kerega cepat Jakarta-Surabaya. Rencananya, transportasi kereta cepat dipanjangkan dari Bandung hingga Surabaya.

Dia menjelaskan, belum ada keputusan resmi dari pemerintah soal proyek tersebut. Sebab, proyek tersebut masih dalam kajian.

"Bahwa ada keinginan untuk memperpanjang, iya. Kita punya keinginan melanjutkan dari Bandung, kemudian dilanjutkan ke Surabaya," ujarnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI