-
NPI triwulan III 2025 masih defisit, tetapi tetap terjaga berkat surplus transaksi berjalan dan kenaikan ekspor nonmigas.
-
Cadangan devisa tetap tinggi, sementara transaksi modal dan finansial mengalami defisit akibat ketidakpastian pasar global.
-
Prospek NPI 2025 dinilai tetap kuat didukung surplus perdagangan nonmigas dan berlanjutnya arus investasi asing
Dengan perkembangan tersebut, transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2025 mencatat defisit sebesar 8,1 miliar Dolar AS.
![Ilustrasi neraca pembayaran. [Freepik]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/21/23008-ilustrasi-neraca-pembayaran.jpg)
Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.
"Kinerja NPI 2025 diprakirakan tetap berdaya tahan ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan arus masuk penanaman modal asing yang diprakirakan terus berlanjut," tandasnya.
Sebagai informasi, defisit neraca pembayaran adalah kondisi ketika nilai total pembayaran suatu negara kepada negara lain lebih besar daripada total penerimaan dari negara lain.
Hal ini disebabkan negara tersebut mengimpor lebih banyak barang, jasa, dan modal daripada mengekspornya.
Sehingga, defisit ini dapat menyebabkan melemahnya nilai mata uang, penurunan cadangan devisa, dan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi jika berlangsung terus-menerus.