Membuat satu album yang banyak lagu enaknya. Rata-rata, orang bikin album cuma dua enaknya. Nah, kami nggak seperti itu.
Dari banyaknya lagu, ada yang terasa unik dalam proses pembuatannya?
Separuh Nafas. Lagu yang paling cepat dibikin, tapi juga terkenal. Once dan Tyo jadi saksi, lagu Separuh Nafas nggak ada drumnya Tyo. Aransemen mikir setengah-setengah, lirik juga saya nggak bangga karena tidak filosofis.
Soal sisi filosofi, apa semua lagu Dewa 19 harus dengan patokan itu?
Belajar dari Queen, lagu Dewa 19 ada yang filosofis sampai liriknya yang pusing banget. Ada juga yang hanya I Want to Break Free, memang hidup itu kan banyak warna.
Ada lirik yang nakal juga seperti lagu Sedang Ingin Bercinta, lirik yang agamis, spiritual. Namanya juga manusia, jadi macam-macam.
Dari semuanya, ada lagu paling bersejarah?
![Pendiri grup musik Dewa 19 Ahmad Dhani (kiri) memberikan keterangan pers dalam acara "Anniversary Tour 30 Years Of Dewa 19" di Jakarta, Selasa (19/4/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/19/26753-anniversary-tour-30-tahun-dewa-19-di-30-kota-ahmad-dhani.jpg)
Ya mungkin Roman Picisan. Karena lagu itu dibuat untuk bertahan ketika Ari Lasso sudah tidak menjadi vokalis Dewa 19 lagi. Bikin lagunya serius, aransemen juga supaya nggak ditinggal penggemar.
Album bersejarah ya juga Bintang Lima, menjadi penentuan dengan digantinya vokalis apa bisa bertahan atau tidak.
Baca Juga: Interview: Kelanjutan Kisah Asmara Nikita Mirzani dan John Hopkins