Dia juga meminta Presiden Prabowo harus punya gebrakan sendiri meskipun masih sering meminta saran pada pendahulunya.
"Presiden itu boleh saya di-advice oleh mantan presiden, tapi presiden itu harus punya freedom of action senditi dan itu publik bisa menilai," katanya.
Presiden Prabowo juga harus benar-benar bisa membuat para menteri dan pejabat pemerintahan kompak mendukungnya sebelum minta dukungan ke publik.
Pernyataan Wibawanto ini mendapatkan banyak pujian dari netizen karena dirasa memang Prabowo harus melakukan hal tersebut di kondisi seperti ini.
Banyak juga netizen yang jadi penasaran dengan sosok Wibawanto Nugroho ini.
Pria bernama lengkap Wibawanto Nugroho Widodo ini adalah seorang pakar politik. Dia memiliki rekam jejak akademis dan profesional yang luar biasa.
Pria kelahiran 12 Mei 1977 ini dikenal sebagai pakar di berbagai bidang, mulai dari politik, keamanan nasional, pertahanan, strategi, hingga kepemimpinan.
![Wibawanto Nugroho Widodo. [Instagram/@wibawawidodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/03/22570-wibawanto-nugroho-widodo.jpg)
Jabatan dan pengalamannya pun tak main-main, ia pernah menjadi Staf Ahli Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan menjadi arsitek utama formulasi Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 47 tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber.
Dia juga merupakan dosen di Program Studi Hubungan Internasional di Universitas Pelita Harapan (UPH) dan pernah menjadi konsultan di World Bank Group.
Baca Juga: 4 Hari Lalu Jerome Polin Spill Buzzer Pemerintah Bakal Bergerak, Marissya Icha Kini Puji Prabowo
Berbagai penghargaan internasional dan partisipasi di forum-forum global, seperti "U.S. Army Global Symposium", membuktikan kompetensinya yang diakui dunia.
Dia memiliki latar belakang pendidikan yang sangat mentereng dari berbagai universitas di Indonesia dan luar negeri.
Mulai dari Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti, kemudian mendapatkan gelar M.A. in International Business and Management dari University of Bradford di Inggris.
Lanjut lagi M.A. in Strategic Security Studies & War College Diploma in Irregular Warfare and Combating Terrorism dari U.S. National Defense University di Washington, D.C.
Dia pun meraih Master of Public Policy (M.P.P.) dari Schar School of Government and Policy, George Mason University di Virginia.
Terakhir geral Ph.D dari University of Exeter di Inggris.