"Itu harus dilakukan pemetaan. Saya yakin punya, tapi pemetaannya harus dikasih akses publik. Di situ yang disasar diidentifikasi, perlu akademisi. Tugas akademisi melihat, lakukan analisis secara ilmiah. Bisa jadi memang karena ada kepercayaan tertentu, local wisdom," ucapnya.
Setelah diketahui jumlah juga penyebabnya, maka edukasi yang disampaikan bisa menyesuaikan kondisi di lapangan. Dengan begitu, menurut Ray, edukasi vaksinasi juga bisa dilakukan dengan pendekatan berdasarkan tingkat pendidikan sosial, budaya, maupun gender.
"Tapi karena ini komunal, local wisdom akan lebih efektif," ujarnya.