Pernah Miliki Riwayat Serangan Jantung, Hindari Olahraga yang Bersifat Kompetitif

Selasa, 16 November 2021 | 15:30 WIB
Pernah Miliki Riwayat Serangan Jantung, Hindari Olahraga yang Bersifat Kompetitif
Ilustrasi olahraga berlebihan (unsplash/@ollivves)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Perubahan gaya hidup menjadi nomor 1 untuk penyakit tidak menular, salah satunya darah tinggi dan jantung. Komponen perubahan gaya hidup secara umum, yaitu berhenti merokok, pola makan yang bergizi dan bervariasi, serta berolahraga. Obat dewa untuk semua penyakit tidak menular adalah olahraga," kata dia.

Bukan cuma itu, ia juga menganjurkan agar orang berusia di atas 40 tahun dengan hipertensi atau ada riwayat serangan jantung menghindari olahraga yang bersifat kompetitif seperti tenis, basket, dan futsal.

Meski olahraga tersebut tidak seberapa berat, tetapi rasa ingin menang yang miliki, lanjut dr. Siska membuat seseorang akan merasa emosi atau kesal, yang pada gilirannya dapat meningkatkan adrenalin berkali-kali lipat yang berpotensi memberatkan kerja jantung.

Olahraga yang jelas aman adalah jalan kaki, renang, dan bersepeda. Intensitasnya pun disesuaikan dengan kemampuan individu masing-masing. Lakukanlah 3—5 kali per minggu dengan durasi 30 menit setiap latihan karena jantung membutuhkan waktu untuk memperoleh manfaat dari olahraga yang kita lakukan.

"Kita harus melakukan olahraga yang benar-benar kita niatkan, bukan sekadar aktivitas fisik di rumah atau berjalan menuju tempat kerja. Olahraga yang diniatkan ini akan mengeluarkan hormon endorfin yang berbeda dari aktivitas fisik biasa yang mengeluarkan adrenalin dan dopamin," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI