Terpopuler Kesehatan: Tanda Hitam Gejala Kanker Kulit Berbahaya, Vitamin Ini Tingkatkan Risiko Kanker Paru

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 24 Juni 2022 | 21:17 WIB
Terpopuler Kesehatan: Tanda Hitam Gejala Kanker Kulit Berbahaya, Vitamin Ini Tingkatkan Risiko Kanker Paru
Ilustrasi mendeteksi kanker kulit. [Shutterstock]

Suara.com - Tanda hitam yang menjadi penanda kanker kulit berbahaya menjadi terpopuler kesehatan hari ini, Jumat (24/6/2022).

Ada juga vitamin yang bisa meningkatkan risiko kanker paru hingga kata Kemenkes soal gejala ringan pasien Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.

1. Muncul Tanda Hitam Seperti Ini, Waspadai Tanda Kanker Kulit Berbahaya

Diidap menantu Hatta Rajasa, apa penyebab kanker kulit?
Diidap menantu Hatta Rajasa, apa penyebab kanker kulit?

Kanker hingga kini masih menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Sayangnya seringkali banyak masyarakat tidak tahu cara mengenalinya. 

Termasuk ketika mengalami kanker kulit. Padahal  kanker kulit dapat diobati, terutama jika ditemukan lebih awal, tetapi sayangnya ribuan masih meninggal setiap tahun di Inggris.

Baca selengkapnya

2. Hati-hati! Konsumsi Vitamin Ini Ternyata Tingkatkan Risiko Kanker Paru-paru

Ilustrasi suplemen vitamin. (Pixabay)
Ilustrasi suplemen vitamin. (Pixabay)

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang lebih sadar dan lebih sering untuk mengonsumsi vitamin dan suplemen.

Baca Juga: Terpopuler Kesehatan: Penyakit Ulkus Dekubitus Almarhumah Rima Melati, Risiko Deep Vein Thrombosis Bagi Jemaah Haji

Tapi, ternyata ada sejumlah suplemen vitamin yang justru berbahaya untuk dikonsumsi dibanding membawa manfaat kesehatan. Sejumlah penelitian mencari hubungan antara suplementasi vitamin B12 dan risiko kanker.

Baca selengkapnya

3. Kemenkes: Semua Pasien Covid-19 Subvarian BA.4 dan BA.5 Bergejala Ringan

Ilustrasi virus corona. [Antara]
Ilustrasi virus corona. [Antara]

Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan, total kasus Covid-19 Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 telah mencapai 143 kasus. Dari jumlah tersebut, 70 pasien perempuan dan 73 laki-laki.

Juru bicara Kemenkes dr. M Syahril, Sp.P., mengungkapkan kalau mayoritas pasien mengalami gejala ringan.  

Baca selengkapnya

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI