Jeda waktu antara pendonor tersebut meninggal hingga jantung dicangkok ke pasien penerima maksimal hanya boleh 4 jam.
"Kalau lebih dari itu sel dalam jantung itu bisa rusak," jelas dokter Arman.
Untuk itu, ia menyampaikan bahwa untuk melakukan tranplantasi tersebut, dokter masih harus menunggu jantung yang layak untuk didonorkan.
"Memang ini akan jadi momen sejarah tranplantasi jantung di Indonesia. Kapan dilakukannya, kita tidak tahu. Kalau tranplantasi jantung mau gak mau kita menunggu donornya saat dia meninggal," ujarnya.