SBY Sempat Heran Nazaruddin Jadi Bendahara Demokrat

Siswanto Suara.Com
Senin, 14 Juli 2014 | 17:15 WIB
SBY Sempat Heran Nazaruddin Jadi Bendahara Demokrat
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok (tengah), [suara.com/Bowo Raharjo]

Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku pernah terheran-heran ketika Muhammad Nazaruddin terpilih menjadi bendahara umum Partai Demokrat dalam kongres di Bandung tahun 2010.

Hal itu diungkapkan oleh mantan Ketua Tim Sukses Pemenangan Anas Urbaningrum, Achmad Mubarok, ketika menjawab pertanyaan Hakim Ketua Haswandi di Pengadilan Tipikor, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2014).

"Saya tidak tahu, saya dengar ada anggota formatur yang mencalonkan Nazaruddin, sampai SBY terheran-heran. Setelah kongres kita hanya menerima apalagi kalau sudah disetujui oleh Pak SBY," kata Mubarok.

Mubarok juga mengaku tidak kenal dekat Nazaruddin. Ia mengatakan baru kenal pada waktu kongres. Oleh karena itu, ketika Nazaruddin terpilih, Mubarok mengaku langsung setuju saja.

"Saya tidak kenal Nazarudin, baru kenal pada saat kongres dan terkait hasil terpilihnya dia jadi bendum, kita terima saja, saya sendiri tidak mengetahui apa potensi yang dimilikinya," kata Mubarok.

Di persidangan, Mubarok juga mengatakan bahwa setelah kongres, tidak pernah ada evaluasi.

"Setelah kongres tidak pernah dilakukan evaluasi karena kalau sudah disetujui SBY, tidak usah lagi. Saya juga tidak menandatangi dokumen apapun dan juga tidak menerima uang," katanya.

Mubarok mengatakan pada waktu itu ia bersyukur lantaran kongres berjalan dengan lancar.

"Kita hanya syukur alhamdulillah kongres ini sudah selesai karena menurut saya kongres ini bersih," katanya.

Dalam dakwaan terhadap Anas, disebutkan adanya penerimaan duit sebesar Rp84,515 miliar dan 36,070 dolar AS yang digunakan untuk persiapan pencalonan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tahun 2010.

Menurut jaksa, duit tersebut digunakan, antara lain untuk biaya posko tim relawan pemenangan Anas di apartemen Senayan City Residence dan Posko II di Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, biaya deklarasi, iklan, dan duit untuk para ketua DPC yang menjadi pendukung Anas.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI