Korban Tewas Akibat Serangan di Bandara Kandahar Jadi 50 Orang

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 10 Desember 2015 | 20:44 WIB
Korban Tewas Akibat Serangan di Bandara Kandahar Jadi 50 Orang
Tentara Nasional Afghanistan bersiaga menyusul serangan ke bandara Kandahar, Rabu (9/12/2015). (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korban tewas, akibat serangan kelompok Taliban ke lapangan terbang Kandahar, Afghanistan Selatan terus bertambah. Kementerian Pertahanan Afghanistan menyatakan korban tewas mencapai 50 orang, termasuk 10 tentara dan dua polisi. Selain itu 38 aparat keamanan kini dirawat karena mengalami luka serius.

Sedangkan dari pihak pelaku penyerangan dilaporkan ada 11 orang yang tewas. Dalam aksinya, puluhan lelaki bersenjata menyerang Bandara Kandahar dan menyandera sejumlah orang.

Namun setelah 26 jam, para sandera berhasil diselamatkan. Pemerintah Afghanistan menegaskan bahwa tentara Afghanistan sekarang telah kembali memegang kontrol di atas lapangan terbang sipil dan militer itu.

Otoritas Afghanistan menyebut serangan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian penggerebekan ambisius oleh pejuang Taliban. Taliban secara singkat berhasil merebut kota utara Kunduz pada bulan September.

Kelompok ini digambarkan sebagai pejuang "pencari mati syahid" yang melancarkan perang terhadap penduduk sipil maupun tentara.

Salah satu stasiun tv lokal, Tolo TV melaporkan, pelaku yang mengenakan seragam militer dan dilengkapi dengan senjata ringan dan senjata berat berhasil menembus gerbang pertama dan kemudian menguasai gedung sekolah tua, pemadam kebaran dengan pasukan keamanan.

Saksi melaporkan bahwa pelaku menyandera sejumlah orang dan menggunakan mereka sebagai tameng hidup. Saksi mata juga mengaku mendengar tentara Afghanistan menyerukan para pelaku untuk membebaskan perempuan dan anak-anak.

Direktur Bandara Kandahar Ahmadullah Faizi, sebagaimana dikutip AFP mengatakan, beberapa penumpang yang menunggu pesawat komersial menuju India telah terperangkap di dalam terminal sipil bandara, selama serangan terjadi.

Sementara komandan militer pasukan koalisi, Kolonel Michael Lawhorn mengatakan para pejuang Taliban "tidak pernah secara fisik memasuki lapangan terbang". Ia juga menegaskan tak ada korban dari pihak koalisi.

Tapi media setempat menyebut serangan ini sebagai kegagalan besar karena penyerang bisa menyelundupkan senjata ke kawasan yang seharusnya telah dibuat aman oleh Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANSF).

Komandan militer Kandahar, Sher Shah mengatakan  bahwa penyadapan radio terungkap bahwa beberapa militan berbicara dalam bahasa Urdu, salah satu  bahasa yang umum digunakan di Pakistan.

Pihak kelompok Taliban sendiri mengklaim bahwa mereka berhasil membunuh hingga 80 tentara. Namun angka ini tidak dapat diverifikasi. (BBC)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI