Suara.com - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia menilai sikap Partai Gerindra yang konsisten beroposisi dengan pemerintahan Joko Widodo meningkatkan kepercayaan publik terhadap Prabowo Subianto.
Sikap menolak kebijkan Jokowi yang tidak memihak rakyat kecil dan mendukung kebijakan Jokowi yang baik bagi rakyat kecil disebut menjadi penyebab meningkatnya kepercayaan terhadap Prabowo dan Gerindra.
"Sementara meningkatnya pilihan masyarakat terhadap Partai Gerindra dalam survei ini tidak lepas dari figur Prabowo Subianto yang menahkodai partai Gerindra, di mana Gerindra dianggap konsisten dengan sikap politiknya selama periode pemerintahan Jokowi-JK," kata Direktur Eksekutif LKPI Arifin Nur Cahyo melalui keterangan persnya, Selasa (26/12/2017).
Dia mengatkan salah satu alasan berkurangnya dukungan kepada Jokowi karena karena kebijakan yang tidak menjamin kesejahteraan masyarakat kecil. Padahal menurutnya dahulu PDI Perjuangan saat menjadi oposisi sangat gigih menolak setiap kenaikan harga bahan bakar minyak dan gas serta tarif dasar listrik.
"Tetapi saat Joko Widodo berkuasa justru PDI Perjuangan menjadi partai pedukung kenaikan harga BBM ,turunnya elektabilitas partai partai pendukung Joko Widodo selain Golkar tak lepas juga dari kesulitan ekonomi yang banyak dialami oleh para pemilih partai pendukung Joko Widodo dipemerintahannya," katanya.
Dalam survei yang mengambil sampel 2178 responden tersebut, Gerindra dan Prabowo mengungguli partai dan calon lain untuk pemilihan presiden dan pemilihan legislatif tahun 2019. Berdasarkan survei tersebut Gerindra akan dipilih oleh 23,7 responden, sementara PDI Perjuangan hanya 14,2 persen.
"Sementara ketika ditanya siapa presiden tahun 2019, jawaban spontan dari 2178 responden tersebut, Joko Widodo dipilih sebanyak 26,4 persen, sementara Prabowo Subianto dipilih 50,7 persen, Gatot Nurmantyo10,7 persen dan sisanya tidak menjawab 12,2 persen," kata Arifin.
Dalam survei yang dilakukan pada tanggal 8-22 Desember 2017 tersebut LKPI menggunakan metode survei jajak pendapat dengan menjadikan 2178 Warga Negara Indonesi sebagai Responden yang berasal dari 456 Kota/ Kabupaten di Indonesia.
Baca Juga: Pilgub Jateng, Prabowo Subianto Turun Langsung Jadi Jurkam