"Tiba-tiba, di saat saya fokus, ada orang tarik muka saya dari belakang sekaligus mencakar pipi saya. Akhirnya lepaslah saya dari usaha merebut pistol tadi dengan spontan saya balik badan."
"Dor."
Fernando Wowor jatuh.
Rio kaget. Lalu dia tangkap lagi pistol si pelaku dengan agak memaksa ibu jarinya tekan tombol pelepas magazine. Jatuhlah magazine ke tanah.
"Pistolnya berhasil saya ambil, posisi di situ, si penembak digebukin oleh banyak orang lain, entah siapa, saya tidak peduli."
"Saya pungut magazine itu ternyata, peluru asli. Saya panik dan teriak-teriak minta pertolongan untuk mengangkat almarhum ke mobil dan dibawa ke RS Vania," Rio menambahkan.
Rio dan rekannya mengangkat tubuh Fernando, kemudian memasukkan ke dalam mobil menuju RS Vania.
Kepala Divisi Hukum Polda Jabar Komisaris Besar Iksantyo Bagus Pramono mengonfirmasi peristiwa itu.
“Anggota kami berkelahi dengan masyarakat. Berdasarkan kesaksian, anggota kami kritis, sedang koma. Satu orang meninggal dunia karena letusan senjata api perlengkapan perorangan Polri,” kata Iksantyo.
Kasus tersebut sekarang sedang diselidiki.