Pembukaan Pameran Ulos, Menpar Kagumi Budaya Masyarakat Batak

Kamis, 20 September 2018 | 08:51 WIB
Pembukaan Pameran Ulos, Menpar Kagumi Budaya Masyarakat Batak
Pameran Ulos resmi dibuka Rabu (19/9/2018), di Museum Tekstil Jakarta. (Dok: Kemenpar)

"Salah satu kain yang unik dan sarat makna yang dipajang di ruangan ini dinamakan Ulos Lobu-Lobu. Ulos in diberikan kepada perempuan yang ingin hamil atau yang baru melahirkan," terang Kerri Na Basaria.

Setelah itu, ada ruangan Life. Ruangan ini menggambarkan kondisi alam, penduduk, serta dinamika kehidupan setiap manusia.

Kain Ulos yang dipamerkan di ruangan ini biasa digunakan dari masa kanak-kanak hingga usia senja. Tahapan kehidupan berikutnya akan disuguhkan dalam ruangan Marriage.

Ruangan ini menggunakan warna yang berbeda dengan masyarakat moderen pada umumnya.

"Masyarakat Batak memiliki nilai tersendiri tentang kecantikan pesta pernikahan. Kain Ulos memiliki nilai cantik yang sarat akan makna dan sakral dibandingkan pesta masyarakat pada umumnya," papar Kerri.

Fase berikutnya adalah ruangan Death. Ruangan ini menggambarkan akhir kehidupan di dunia yang harus disyukuri dan diterima.

"Dan yang terakhir, ruangan Paradise. Fase ini adalah fase menuju kehidupan abadi, setelah manusia menunaikan tugas hidupnya di dunia. Bagi masyarakat Batak, dunia akhir dipercaya dilalui semua orang pada akhir hayatnya," tutup Kerri.

Nah, penasaran seperti apa pameran dan bagaimana indahnya Kain Ulos? Datang saja ke Museum Tekstil.

Mulai 20 September 2018, pameran ini dibuka untuk umum. Untuk melihat pameran ini tak dikenakan biaya tiket. Hanya dipungut biaya retribusi museum sebesar Rp 5 ribu saja.

Baca Juga: Menpar Gembira, Sammy Simorangkir Ngajak Liburan ke Danau Toba

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

REKOMENDASI

TERKINI