Suara.com - Belakangan ini viral media sosial curhatan Ine, pengidap Sindrom Marfan yang juga menjadi korban perundungan. Bahkan kisahnya mengundang perhatian anak presiden.
Melalui akun @inersyuhada, perempuan 16 tahun itu menceritakan kisah sedih yang dialami. Ia mengaku banyak orang yang menjauhinya karena kondisi fisik yang berbeda.
Singkatnya, sejak bayi umur 9 bulan, Ine memiliki ciri-ciri tubuh uang tidak normal. Orangtuanya pun curiga dan langsung memeriksakan ke dokter.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa ia mengidap Sindrom Marfan sehingga membuat organ tubuhnya tidak berfungsi normal.
Ine yang tinggal di Pati, Jawa Tengah rela bolak-balik ke Jakarta untuk menjalani pengobatan dan operasi sebanyak dua kali. Namun, setelah operasi malah terjadi keanehan di mata kirinya hingga tidak bisa melihat.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa mata kiriku buta secara permanen. Semua dokter disana sudah angkat tangan tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Orang tuaku hanya bisa pasrah kepada Tuhan," cuit @inersyuhada, Rabu (21/8/2019).
Kehidupan yang ia jalani makin berat, tatkala orangtuanya memutuskan untuk bercerai hingga membuatnya pindah rumah dan pindah sekolah.
Saat mencoba beradaptasi dengan lingkungan baru, Ine justru menjadi korban perundungan. Ia pun sering dijahati oleh saudara tirinya sampai membuatnya depresi.
Tak berselang lama, Ine dan ibunya memilih pergi dari rumah. Ia pun kembali ke bangku sekolah meski lagi-lagi menjadi korban perundungan.
Baca Juga: Disinggung Soal Doa Buruk untuk Jokowi, Gibran Beri Balasan Kalem
" Akhirnya aku bisa hidup tenang dan ga stress lagi. Ketika memasuki SMP, Aku mulai dibully lagi. Dari kls 7-9 dibully hampir tiap hari," kata @inersyuhada.
Akibatnya ia sering bolos sekolah. Bersamaan dengan itu, kondisi fisik Ine kian melemah akibat skoliosis yang diderita. Ia pun tak berani menjalani operasi karena terlalu berisiko.
Beruntung saat di bangku SMA, banyak orang yang mau menerima kondisi Ine. Meski begitu, sampai sekarang ia masih sering minder saat bergaul dan hanya bisa mencurahkan kisahnya lewat media sosial.
"Tapi aku masih trauma sampe sekarang, dan membuatku jadi anak yg pendiem, suka minder, & takut ketemu orang*. Padahal sebelum pernah dibully & mengalami broken home, aku adalah anak yg ceria, banyak omong, & mudah bergaul," pungkas Ine.
Cerita Ine itu sontak mendapat perhatian dari warganet. Tak terkecuali oleh anak presiden Gibran Rakabuming Raka yang ingin menjalin pertemanan dengan Ine lewat akun @markobar1996.
"Mari berteman, Ine," tulis @markobar1996.