7 Tips Meliput COVID-19, dari Cek Fakta sampai Wawancara Penyintas Trauma

Minggu, 15 Maret 2020 | 13:24 WIB
7 Tips Meliput COVID-19, dari Cek Fakta sampai Wawancara Penyintas Trauma
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/3). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona baru (Covid-19) telah menjadi pandemi dengan memakan korban ribuan jiwa.

Wartawan di seluruh dunia dihadapkan dengan banyak tantangan dalam meliputnya. Selain risiko kesehatan, jurnalis juga memerangi informasi yang salah sambil tidak memicu kepanikan.

Miraj Chowdhury dari Global Investigative Journalism Network (GIJN) mengumpulkan saran dari berbagai organisasi jurnalisme, wartawan berpengalaman, dan para ahli untuk memberikan beberapa tips liputan virus corona.

Berikut tujuh tips meliput virus corona versi GIJN!

1. Liputan yang bertanggung jawab

Sejumlah pekerja menggunakan masker melintas di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Sejumlah pekerja menggunakan masker melintas di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Penelitian Karin Wahl-Jorgensen, seorang profesor jurnalisme di Universitas Cardiff menemukan bahwa satu dari setiap sembilan artikel tentang Covid-19 menyebutkan "ketakutan" atau kata-kata terkait.

"Tulisan-tulisan ini juga sering menggunakan bahasa menakutkan lainnya; misalnya, 50 artikel menggunakan frasa 'virus pembunuh," kata Karin Wahl-Jorgensen.

Untuk menghindari penyebaran kepanikan sambil terus memberikan cakupan yang mendalam dan seimbang, diperlukan liputan yang bertanggung jawab. Dikutip dari situs gijn.org, Minggu (15/3/2020), berikut ringkasan sarannya:

  1. Mengurangi penggunaan kata sifat subyektif dalam pelaporan; misalnya: penyakit "mematikan".
  2. Gunakan gambar dengan hati-hati untuk menghindari penyebaran pesan yang salah.
  3. Jelaskan tindakan pencegahan; itu bisa membuat tulisan Anda tidak menakutkan.
  4. Ingat bahwa cerita statistik kurang menakutkan daripada yang anekdotal.
  5. Hindari judul clickbait dan menjadi kreatif dalam presentasi.

2. Penyebutan wabah

Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, Dishub Jogja Perketat Pengawasan Kantong Parkir

Wartawan telah menggunakan nama yang berbeda untuk virus ini. Misalnya, coronavirus, virus corona, virus corona baru, dan sebagainya. Alangkah baiknya, disebut dengan nama resminya Covid-19.

Sebelumnya, ada juga yang menyebut wabah ini sebagai endemi. Tapi di saat bersamaan yang lain menyebutnya pandemi.

WHO telah memperbarui statusnya, pada 11 Maret, sekarang mereka menyebut COVID-19 sebagai pandemi.

3. Tetap Aman

The Committee to Protect Journalists (CPJ) mengeluarkan saran terperinci untuk jurnalis yang meliput COVID-19 yang mencakup persiapan pra-penugasan, kiat-kiat untuk menghindari infeksi di daerah yang terkena dampak, perencanaan perjalanan, dan peringatan pasca penugasan. Berikut kiat-kiatnya:

  • Gunakan sarung tangan pelindung jika bekerja di atau mengunjungi lokasi yang terinfeksi, seperti fasilitas perawatan medis. Peralatan pelindung pribadi medis (APD) lainnya seperti bodysuit dan masker wajah penuh mungkin juga diperlukan.
  • Jangan mengunjungi pasar basah (tempat daging atau ikan segar dijual) atau pertanian di daerah yang terkena dampak. Hindari kontak langsung dengan hewan (hidup atau mati) dan lingkungannya. Jangan menyentuh permukaan yang mungkin terkontaminasi oleh kotoran hewan.
  • Jika Anda meliput di fasilitas kesehatan, pasar, atau pertanian, jangan sekali-kali meletakkan peralatan di lantai. Selalu dekontaminasi peralatan dengan tisu antimikroba yang bekerja cepat seperti Meliseptol, diikuti dengan disinfeksi menyeluruh.
  • Jangan pernah makan atau minum sambil menyentuh binatang, atau di dekat pasar atau peternakan.
  • Selalu pastikan cuci tangan dengan air panas dan sabun sebelum, selama, dan setelah meninggalkan area yang terkena.

4. Memilih Ahli

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI