Digebuki Polisi, Keluarga ABG Korban Salah Tangkap Mau Berdamai karena Ini

Rabu, 26 Agustus 2020 | 12:19 WIB
Digebuki Polisi, Keluarga ABG Korban Salah Tangkap Mau Berdamai karena Ini
Ilustrasi salah tangkap. [Shutterstock]

Suara.com - Pihak keluarga MF (13), korban salah tangkap yang babak belur karena dianaiaya anggota Polsek Bontoala memilih berdamai.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh paman MF, Abdul Karim.

Ia mengatakan bahwa kasus dugaan salah tangkap tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Walaupun polisinya tidak minta maaf, tapi ya sudah dimaafkan sajalah. Istilahnya sudah damai secara kekeluargaan lah," kata Abdul kepada Suara.com saat dikonfirmasi, Rabu (26/8/2020).

Abdul beralasan kasus tersebut tidak diperpanjang lantaran khawatir dengan kondisi nenek MF yang tengah sakit.

"Iya. Tidak saya perpanjang. Intinya orang tua (nenek MF) bilang enggak usahlah diperpanjang karena kalau diperpanjang saya juga yang kaget-kaget kesakitan. Jadi dengar kata orang tua ajalah," jelasnya.

Meski begitu, Abdul menegaskan dengan adanya kasus salah tangkap tersebut, ia meminta kepada polisi untuk dapat berkaca dari situ. Tujuannya, agar kejadian yang menimpah kepada keponakannya itu tidak terulang kembali.

"Untuk ke depannya perbaiki dirilah bagi pihak polisi," tegasnya.

Menurut Abdul, pelaku yang memukul MF juga telah diserahkan ke Propam Polda Sulsel.

Baca Juga: Usai Konsumsi Sabu dan Main PSK, Pemuda di Makassar Serahkan Diri ke Polisi

"Oknumnya sudah ditangkap dan diserahkan ke Propam. Kan malam itu memang sudah dijemput, pakaian baju biasa dia (oknum) waktu dijemput," kata dia.

"Ibu Kapolsek Bontoala menegaskan dia bilang ibunya MF, sebenarnya masalah ini panjang. Kalau ibu mungkin masalah ini selesai di sini. Tapi kalau kita nggak, panjang ini. Kalau kita sudah keluar dari sini kita pusing ini," beber Abdul.

Kasus dugaan salah tangkap ini, kata Abdul, terjadi di Jalan Ujung, Kecamatan Bontoala, Makassar, Jumat (21/8/2020) dini hari, usai terjadi tawuran.

Abdul Karim juga menceritakan tempat terjadinya pemukulan, alat yang dipakai untuk memukul hingga keadaan MF setelahnya.

"Waktu di penjara tidak ada pemukulan. Tapi waktu kejadian diambil, langsung memang dipukul mukanya, dihantam pakai helm. Baru orang bilang itu helm pecah waktu dihantam mukanya. Baru diinjak juga ban motor kakinya," kata dia.

"Jelas bonyok karena itu luka saja di hidungnya tidak tahu retak atau bagaimana, karena keluar darah itu dari hidung. Pinggir mata luka juga (lebam) untung tidak buta. Tapi ada juga saya lihat di pipinya baru juga saya perhatikan tadi malam merah juga pipinya, kayak ada bekas tamparan atau apa begitu," Abdul menambahkan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI