Jika dugaan itu benar, menurut Ujang, langkah PDIP akan mengulang sejarah Joko Widodo.
Ujang menegaskan kalaupun nantinya skenario politik seperti itu, keputusan tetap berada di tangan rakyat.
"Sepertinya skenarionya seperti itu. Itu bisa saja skenario PDIP. Tapi skenario rakyat kan bisa berbeda," ujar Ujang.
Hasil survei
Rustam Ibrahim menunjukkan hasil survei yang dirilis lembaga Saiful Mujani Research and Consulting pada November 2020 lalu yang mencatat sebanyak 97 persen warga Surabaya puas terhadap kinerja Risma yang sudah dua periode memimpin.
"Tentu catatan ini sangat tinggi dan luar biasa karena warga puas dengan kinerja wali kota," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui forum diskusi virtual bertema "Peluang Calon-Calon Wali Kota dalam Pilkada Surabaya," Minggu lalu.
Ia merinci, dari 97 persen itu terbagi masing-masing 59 persen mengaku sangat puas dengan kinerja Tri Rismaharini, lalu 38 persen cukup puas, 2 persen kurang puas dan 1 persen tidak tahu atau tidak jawab.
Bahkan, kata dia, warga Surabaya yang merasa tidak puas sama sekali terhadap kinerja Risma nihil atau nol persen.
Disinggung pengaruh Risma di pilkada Surabaya 2020, khususnya untuk mendongkrak suara pasangan calon Eri Cahyadi-Armudji, Deni Irvani tak menampik dan diakuinya sangat berpengaruh.
Baca Juga: Aksi Blusukan Risma ke Kolong Jembatan Dikomentari Ketua DPRD DKI Jakarta
"Saya melakukan analisis lebih dalam, dan ternyata memang ada pengaruh. Ada hubungan antara elektabilitas calon (Eri Cahyadi), dengan penilaian kinerja Bu Risma. Artinya, warga yang puas kinerja Bu Risma cenderung memilih Eri, dan sebaliknya, yang kurang puas cenderung memilih Machfud Arifin," katanya.