Warga Menolak Divaksin, Pemerintah Provinsi di Pakistan Ini Ancam akan Blokir Akses Ponsel

Minggu, 13 Juni 2021 | 20:17 WIB
Warga Menolak Divaksin, Pemerintah Provinsi di Pakistan Ini Ancam akan Blokir Akses Ponsel
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah provinsi di Pakistan menerapkan kebijakan akan memblokir akses ponsel jika warganya menolak untuk disuntik vaksin Covid-19.

Menyadur The Hindu, Minggu (13/6/2021) Provinsi Punjab akan memblokir akses ponsel jika warganya menolak untuk divaksin Covid-19, pasca gelombang ketiga.

"Awalnya ini hanya proposal, tetapi orang-orang sangat ragu untuk divaksinasi sehingga keputusan dibuat," kata Hammad Raza, juru bicara departemen Kesehatan Dasar Punjab.

Raza mengatakan badan telekomunikasi provinsi tersebut akan memutuskan bagaimana menerapkan kebijakan itu secara tepat.

Peluncuran vaksinasi nasional Pakistan meningkat dalam beberapa pekan terakhir dengan lebih dari 200.000 dosis diberikan hampir setiap hari. Hingga kini, hampir 10,5 juta dosis telah diberikan.

Tetapi kekhawatiran tentang efek samping dari vaksin, ditambah dengan informasi yang salah bahwa dapat menyebabkan kemandulan atau kematian dalam dua tahun, semakin memicu keragu-raguan.

"Tingkat pendidikan Pakistan rendah. Orang-orang juga menyebarkan desas-desus dan informasi yang salah tentang vaksin," kata Salman Haseeb, kepala Asosiasi Dokter Muda Pakistan, kepada AFP.

"Jadi kampanye informasi oleh pemerintah tidak akan berhasil untuk jangka pendek. Mereka harus menggunakan undang-undang untuk memastikan semua orang mendapat vaksinasi." sambungnya.

Langkah-langkah itu disambut kurang baik oleh beberapa warga Pakistan di Lahore.

Baca Juga: Gambaran Mengerikan Tabrakan Kereta Berisi Ribuan Penumpang Tewaskan 40 Orang di Pakistan

"Akan sulit bagi saya jika saya tidak dapat menggunakan telepon, tetapi saya sangat takut dengan vaksin," kata Saima Bibi, seorang pekerja rumah tangga di Lahore.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI