Sidang Serangan 9/11 WTC, Pemerintah AS Diduga Sembunyikan Barang Bukti

Selasa, 07 September 2021 | 16:22 WIB
Sidang Serangan 9/11 WTC, Pemerintah AS Diduga Sembunyikan Barang Bukti
Tragedi menara kembar World Trade Centre (WTC) Amerika Serikat pada 11 September 2001. (www.dangerdolan.tv)

Penyiksaan di "situs hitam” rahasia CIA

Setelah 17 bulan dihentikan sementara akibat pandemi covid-19, proses persidangan kasus 9/11 diperkirakan belum akan beranjak dari pembelaan terdakwa yang berupaya menganulir sebagian besar bukti pemerintah AS akibat adanya penyiksaan yang dialami para terdakwa saat ditahan oleh Central Intelligence Agency (CIA).

Tim kuasa hukum menyatakan, kelima terdakwa, Mohammed, Ammar al-Baluchi, Walid bin Attash, Ramzi bin al-Shibh, dan Mustafa al-Hawsawi, kini semuanya dalam kondisi lemah dan menderita berkepanjangan akibat penyiksaan kejam yang dialami saat ditahan di "situs hitam” rahasia milik CIA antara tahun 2002 hingga 2006.

Khalid Sheikh Mohammed, 56, alias "KSM” yang diduga sebagai dalang peristiwa ini karena mengajukan rencana menabrakkan pesawat ke AS kepada pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden di tahun 1996, disebut kuasa hukum telah mengalami 183 kali waterboarding selama 4 minggu dan berbagai bentuk interogasi kejam lainnya oleh CIA.

Baluchi, sepupu KSM yang diduga menyiapkan tim pembajak pesawat dan mengajarkan mereka berbaur, menyiapkan rencana perjalanan dan melakukan transfer dana operasional, disebut mengalami penyiksaan CIA dan ditahan selama 40 bulan sebelum dibawa ke Guantanamo.

Kuasa hukum menyatakan, penyiksaan yang dialami Baluchi mengakibatkan kerusakan otak padanya.

Perdebatan jaksa dan tim kuasa hukum Sejak kasus ini masuk dalam persidangan AS, jaksa penuntut menganggapnya sebagai situasi buka-tutup, bahkan tanpa informasi jelas yang didapat dari interogasi brutal CIA.

Para jaksa justru bersikeras semua terdakwa sudah memberikan kesaksian konkrit bahwa mereka telah berkonspirasi dalam serangan 9/11 dalam interogasi yang dilakukan oleh "tim bersih” Federal Bureau of Investigation (FBI) di tahuh 2007 setelah kelimanya tiba di Guantanamo.

Namun demikian, tim kuasa hukum berpendapat bahwa proses interogasi di tahun 2007 jauh dari kata "bersih” karena FBI juga berperan dalam program penyiksaan CIA dan proses interogasi mereka tidak jauh berbeda.

Baca Juga: Ini Daftar Mobil Bekas di Bawah Rp 150 Juta

Para terdakwa yang masih merasakan dampak penyiksaan CIA saat itu disebut berbicara kepada FBI di bawah tekanan ketakutan akan kemungkinan penyiksaan yang sama kembali terulang.

"Jangan salah, menutupi penyiksaan itu adalah alasan kenapa kelimanya dibawa ke Guantanamo, bukan ke pengadilan federal AS,” sebut Connell, kuasa hukum Baluchi.

"Menutup-nutupi penyiksaan itu juga menjadi alasan kenapa kita semua berkumpul di Guantanamo untuk sidang ke-42 kalinya dalam komisi militer 9/11,” ujarnya.

Pemerintah AS tutupi barang bukti penting?

Guna membuktikan pembelaannya, tim kuasa hukum para terdakwa meminta seluruh dokumen, material lainnya yang bersifat rahasia dan selama ini ditolak pemerintah AS untuk diserahkan dan dibuka, termasuk di antaranya program penyiksaan asli, keadaan di Guantanamo, dan penilaian kesehatan.

Tim kuasa hukum juga ingin menghadirkan sejumlah saksi tambahan, setelah 12 orang telah bersaksi sebelumnya, termasuk 2 orang yang mengawasi program CIA.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI