Suara.com - Penetapan tersangka dan penahanan terhadap Habib Bahar bin Smith mengecewakan sejumlah kalangan. Mereka mendesak polisi berlaku adil dalam menegakkan keadilan hukum.
Namun, sebagian kalangan menilai langkah kepolisian sudah profesional dalam menetapkan Bahar Smith menyangkut kasus berita bohong.
Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin mengkritik rezim.
"Lagi-lagi dan lagi, rezim ini tambah menjadi-jadi, bukannya bertambah umur semakin baik, tapi sudah benar-benar lupa diri mabuk kekuasaan, malah terus membuat gaduh dan begitulah orang mabuk selalu buat gaduh," katanya kepada Suara.com, baru-baru ini.
Novel Bamukmin menuding aparat penegak hukum diskriminatif dengan hanya menahan Bahar Smith, sementara sejumlah tokoh yang yang diduga melakukan penistaan agama tidak disentuh secara hukum.
Sejumlah nama tokoh, termasuk petinggi militer, disebut-sebut Novel Bamukmin.
Dalam pernyataannya, Novel Bamukmin menyatakan amat kecewa dengan langkah-langkah penegak hukum.
"Mau jadi apa negeri ini, padahal dari Jokowi sampai kapolri sudah mengintruksikan restoratif justice agar persoalan pelaporan yang berkenaan UU ITE diselesaikan di ruang penyidikan, bukan penahanan," kata Novel Bamukmin.
Polisi menjerat Bahar Smith dengan sejumlah pasal.
Baca Juga: Habib Bahar Jadi Tersangka, Wasekjen PKB Singgung Politisasi Peristiwa Hukum Sentimen SARA
Mardani Ali Sera, politikus Partai Keadilan Sejahtera, mengingatkan polisi yang menangani kasus Bahar Smith.