Suara.com - Politisi PDIP Arteria Dahlan banjir kecaman setelah meminta Kajati dipecat karena berbicara bahasa Sunda saat rapat bersama Jaksa Agung. Sosok Arteria Dahlan yang kontroversial itu sampai membuat Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti ikut berkomentar.
Melalui akun Twitter resminya, Susi mengomentari berita soal Arteria Dahlan yang pernah protes ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu protes karena tidak dipanggil "Yang Terhormat" oleh KPK.
Susi lantas menyebut berita itu menarik. Cuitan Susi yang menyoroti aksi Arteria Dahlan meminta dipanggil "Yang Terhormat" itu langsung mendapatkan atensi yang besar dari warganet.
"Interesting (menarik). Arteria Dahlan Ternyata Pernah Protes ke KPK karena Tak Dipanggil 'Yang Terhormat'," cuit Susi sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Kamis (20/1/2022).
Sebagai informasi, Arteria Dahlan meminta dipanggil "Yang Terhomat" dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan pimpinan KPK pada 11 September 2017 silam.

Kala itu, Arteria Dahlan hadir karena ditugaskan fraksinya. Saat diberi kesempatan berbicara, ia langsung memprotes pimpinan KPK karena tidak memanggil dirinya "Yang Terhormat".
Menurutnya, ia sebagai anggota dewan seharusnya mendapatkan sebutan "Yang Terhormat" dalam rapat tersebut.
Cuitan Susi Pudjiastuti yang menilai momen itu menarik telah mendapatkan sedikitnya 500 retweet dan 1.700 tanda suka. Warganet juga menyerbu kolom komentar cuitan Susi.
Warganet langsung menuliskan beragam kecaman terhadap sosok kontroversial Arteria Dahlan. Bahkan, tidak sedikit yang membongkar beragam aksi Arteria Dahlan yang dinilai tidak memiliki akhlak.
Baca Juga: Berharta Rp 85 Miliar, Ini Deretan Kekayaan Bupati Langkat Yang Kena OTT KPK
"Kita sudah bisa menilai bagaimana akhlaknya sejak memaki-maki orang yang lebih tua seperti Prof. Emil Salim. Sama sekali tidak ada hormat-hormatnya kepada beliau," komentar warganet.
"Anggota DPR bukan berarti kedudukan lebih tinggi dari siapapun, kalau memang merasa wakil rakyat," sentil warganet.
"Jadi pejabat apa gak ada tes IQ dan tes EQ sih bu? Masalahnya makin ke sini pada aneh semua," ungkap warganet.
"Kok bisa PDIP meloloskan orang seperti dia? Bisa jadi blunder lho di Jawa Barat. Teman saya (seorang psikolog) bilang kalau dia kemungkinan ada tanda-tanda gangguan psikologis," beber warganet.
"Maklumlah bu Susi. Kan beliau Bapak Budi Pekerti. Gila hormat. Ya harus di panggil Yang Mulia Yang Terhormat Yang Paling Pinter dan bener se-Indonesia. Langka loh orang macam dia Bu susi. Hanya orang-orang tertentu saja loh," sindir warganet.
"Kata orang Sunda kaya 'melak cangkeng dina taktak', artinya bertolak pinggang pada bahu, saking angkuhnya," jelas warganet.