Bukan hanya Rusia
Namun bukan hanya Rusia yang menggunakan kekuatan tentara swasta dalam suatu konflik.
Menurut Erica Gaston, Amerika Serikat telah menggunakan tentara swasta dalam perang Afghanistan dan Irak dalam jumlah sangat besar sampai-sampai Grup Wagner tidak ada apa-apanya.
"Pada titik tertentu, tentara bayaran menjadi kontingen terbesar kedua di Irak setelah pasukan resmi AS. Jika kita hitung semua dukungan teknis dan logistik, jumlahnya bisa mencapai 180.000 orang," jelas Erica.
"
"Pentagontelah menerapkan strategi ini. Itu cara mereka memperkuat operasi perang di Afghanistan dan Irak dengan biaya dan risiko lebih rendah dibandingkan bila tentara Amerika yang pulang dengan kantong mayat," paparnya.
Erica menyebutkan kelompok-kelompok ini berasal dari perusahaan keamanan swasta, dan menurutnya bukan tentara bayaran, tapi sangat bermasalah karena jauh lebih sulit untuk menuntut akuntabilitas mereka.
Dia mengatakan penggunaan outsourcing untuk pasukan tentara yang diprivatisasi sangat mengkhawatirkan.
"Negara dapat menggunakannya untuk menghindari tanggung jawab terhadap publik domestik dan menghindari pelanggaran," katanya.
Menurut Erica, perang yang dilakukan oleh negara menyebabkan kerusakan yang jauh lebih besar daripada tindakan individu tentara bayaran.
Baca Juga: Wagner, Tentara Bayaran Asal Rusia Mengapa Terkenal Kejam?
Dia memperkirakan hal ini pasti terjadi dengan Perang Ukraina saat ini bila melihatpenggunaan taktik pengepungan, ketidakpedulian terhadap kematian warga sipil,kuburan massal dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News untuk ABC Indonesia.