Iran Dukung Putin dalam Perang Ukraina, Sebut NATO akan Serang Rusia Jika Dibiarkan

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 20 Juli 2022 | 11:16 WIB
Iran Dukung Putin dalam Perang Ukraina, Sebut NATO akan Serang Rusia Jika Dibiarkan
Presiden Vladimir Putin Umumkan Daftar Negara Musuh Rusia (Pixabay/DimitroSevastopol)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menyatakan dukungannya atas invasi Rusia ke Ukraina dan menyebut negara-negara Barat tidak menghendaki Rusia yang independen dan kuat.

Menurut Khamenei, Rusia akan menghadapi serangan dari aliansi militer NATO jika tidak mengirimkan pasukannya ke Ukraina - alasan yang sama dengan yang pernah disampaikan oleh Presiden Putin sendiri.

Pernyataan ini mencerminkan hubungan yang semakin kuat antara Moskow dan Teheran di tengah sanksi negara-negara Barat terhadap kedua negara.

Presiden Putin bertemu dengan Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk membicarakan perkembangan di Suriah serta proposal yang didukung PBB untuk mengekspor gandum Ukraina.

Ini merupakan perjalanan keduanya ke luar negeri sejak pasukan Rusia memasuki Ukraina pada Februari 2022.

Turki yang merupakan anggota NATO sebelumnya berhadapan dengan Rusia dalam konflik di Suriah dan Libya, dan juga telah menjual pesawat tak berawak mematikan kepada pasukan Ukraina, tapi sejauh ini belum menjatuhkan sanksi.

Presiden Putin berterima kasih kepada Presiden Erdogan atas bantuannya untuk memperlancar kesepakatan tentang pasokan gandum.

"Belum semua masalah terselesaikan, tapi ini bagus karena sudah ada beberapa kemajuan," ujar Presiden Putin.

Presiden Erdogan juga memuji apa yang dia gambarkan sebagai "pendekatan sangat positif" dari Rusia selama pembicaraan tentang pasokan gandum di Istanbul pekan lalu.

Baca Juga: Potensi Krisis Pangan Akibat Shifting Pola Konsumsi Dampak Gejolak Ukraina Perlu Diwaspadai

Ia dia berharap kesepakatan tersebut akan memiliki dampak positif di seluruh dunia.

Perjalanan ke Teheran juga memiliki makna simbolis bagi Presiden Putin, karena menekankan kehadiran internasional Rusia ketika negara ini menjadi lebih terisolasi dan terseret konflik lebih dalam dengan negaea-negara Barat.

Kunjungan Presiden Putin terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel dan Arab Saudi, saingan utama Iran di Timur Tengah.

Dari Yerusalem dan Jeddah, Presiden Biden telah mendesak Israel dan negara-negara Arab untuk menentang pengaruh Rusia, Cina, dan Iran yang telah meluas di tengah persepsi mundurnya pengaruh Amerika dari wilayah itu.

Negara-negara Arab telah sepakat untuk bersatu menentang Iran dan program nuklirnya yang berkembang pesat. Negosiasi dengan Iran tentang program nuklirnya dalam beberapa tahun terakhir telah menemui jalan buntu.

Pemerintah Iran dilaporkan telah meningkatkan program pengayaan uranium, menindak perbedaan pendapat dan menampilkan pemberitaan-pemberitaan yang optimis tentang negara itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI