BREAKING NEWS! Ferdy Sambo Akui Brigadir J Masih Hidup saat Tiba di Rumah Dinas

Jum'at, 12 Agustus 2022 | 20:41 WIB
BREAKING NEWS! Ferdy Sambo Akui Brigadir J Masih Hidup saat Tiba di Rumah Dinas
Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir J yang dibunuh Irjen Ferdy Sambo. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat masih hidup saat tiba di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo usai bersama rombongan dari Magelang, Jawa Tengah.

Keterangan itu disampaikan langsung oleh Ferdy Sambo ketika Komnas HAM melakukan pemeriksaan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).

Dalam pemeriksaan kali ini, Komnas HAM fokus menggali alur waktu sebelum peristiwa penembakan terjadi.

"Apakah ketika dia sampai di TKP Duren Tiga, rumah dinas (Ferdy Sambo) nomor 46 itu Yosua dalam kondisi hidup atau kah sudah meninggal? Dia bilang masih hidup," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.

Tidak sampai situ, Komnas HAM juga mengonfirmasi kegiatan sebelum kejadian di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling 3, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Kegiatan itu, beber Anam, terjadi satu jam sebelum insiden penembakan terjadi.

"Dalam rekaman video yang kami dapatkan dari kurang lebih 1 jam yang kita juga tadi tanyakan, apa yang terjadi dalam peristiwa itu dan ternyata memang ada komunikasi antara Pak Sambo dan Ibu Sambo. Sehingga memang sangat mempengaruhi peristiwa yang ada di TKP 46," papar Anam.

Sambo aktor utama

Di ruang tertutup yang berada di Mako Brimob, Ferdy Sambo mengakui jika dirinya adalah aktor utama penembakan terhadap Yosua. Hal itu dia sampaikan kepada tiga perwakilan Komnas HAM yang melakukan pemeriksaan.

"Pertama adalah pengakuan FS bhwa dia adalah aktor utama dari peristiwa ini," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

Baca Juga: Fakta Baru Penembakan Brigadir J, Bharada E Dijanjikan Uang Rp2 Miliar oleh Ferdy Sambo dan Istri

Sambo, kepada Komnas HAM, turut mengakui bahwa sejak awal dirinya lah yang melakukan langkah-langkah rekayasa. Sehingga, apa yang terbangun sejak awal kasus ini adalah tembak-menembak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI