Kegiatan tersebut dilakukan di luar sekolah, sehingga meminta bayaran tambahan dari para siswa untuk biaya akomodasi. Namun, biaya kegiatan dinilai tidak masuk akal.
"Modus pungutannya ada aja kegiatan tiap tahun. Kelas satu, anak saya studi kampus biaya sekutar satu juta. Ke ITB dari Bekasi, Bandung PP sehari bayar sejutaan. Hebat kan," sindir Alif.
Perjalanan sehari Bekasi-Bandung tersebut menggunakan bus serta para siswa hanya diberi makan satu kali. Namun, biaya untuk kegiatan tersebut dipatok sampai lebih dari Rp 1 juta.
Kegiatan seperti itu, bahkan tidak hanya dilakukan satu kali. Terakhir, sekolah anak Alif mengadakan perjalanan ke Yogyakarta selama beberapa hari dengan pungutan biaya yang juga mencapai jutaan rupiah.
"Terakhir ke Jogja 2 malam 3 hari kalau nggak salah. Waktu kelas dua, studi kampus juga, itu Rp 3 jutaan lebih," ungkapnya.
Kini, anak Alif sudah duduk di kelas 3 SMA. Alif menyatakan kalau orangtua murid lainnya juga sama kritis dengan dirinya terhadap dugaan pungli tersebut.
Viral
Sebelumnya diberitakan, Politisi PSI Ronald Sinaga, melalui akun X pribadinya, mengunggah tangkapan layar yang berisi pesan dari seorang siswa SMAN 2 Cibitung.
Siswa yang disembunyikan identitasnya itu mengatakan kepada Ronald, mengenai kronologi pungli yang diduga dilakukan SMAN 2 Cibitung.
Dia menyebutkan kalau pungli itu diberlakukan untuk 600 siswa lainnya. Setiap orangtua siswa diwajibkan membayar biaya sebesar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta.