Suara.com - Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meminta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk membantu pengembangan dan perbaikan fasilitas transportasi publik.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa berbuat lebih dari memperpanjang rute Transjabodetabek.
Pernyataan tersebut disampaikan Dedie usai menghadiri peresmian rute Transjabodetabek P11 yang menghubungkan Blok M, Jakarta Selatan, dengan Kota Bogor, pada Kamis (5/6/2025).
"Ke depan tentu kami juga berharap pelayanannya ditingkatkan, kemudian kerja samanya juga bukan hanya Transjabodetabek. Kami juga ingin sekali mendapatkan bantuan dari DKI untuk bisa juga memperbaiki fasilitas sarana-prasarana transportasi di wilayah Bogor kota dan kabupaten tentunya," ujar Dedie di Terminal Blok M.
Ia menilai kehadiran rute P11 Transjabodetabek dapat menjadi solusi untuk mengurai kemacetan di Jalan Tol Jagorawi yang selama ini menjadi jalur padat bagi para komuter.
Menurut Dedie, layanan ini membuka alternatif bagi warga yang sebelumnya mengandalkan kendaraan pribadi dalam bepergian dari Bogor ke Jakarta maupun sebaliknya.
"Hal ini menjadi jawaban setelah cukup lama, hampir 10 tahun ya. kenapa? Karena jalur Jagorawi ini sudah terlalu padat, sehingga Transjabodetabek ini Insyaallah akan menggantikan mereka yang menggunakan kendaraan pribadi dari Jakarta ke Bogor maupun dari Bogor ke Jakarta," ucapnya.
"Jadi dengan demikian, ada harapan Jagorawi di pagi hari itu tidak sepadat sekarang," lanjut Dedie.
Layanan Transjabodetabek rute P11 secara resmi diluncurkan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Ia menyebut trayek ini sebagai koridor ke-14 dari jaringan Transjabodetabek, dan menjadi jalur strategis yang dinanti oleh warga dua kota.
Baca Juga: Diresmikan Pramono, Kini Warga Jawa Barat Bisa ke Blok M Langsung dari Kota Bogor
"Ini merupakan jalur yang betul-betul ditunggu-tunggu oleh warga Bogor maupun tentunya warga Jakarta. Karena inilah yang secara langsung menghubungkan Bogor ke Blok M melewati 20 halte. 11 halte ada di Bogor, 9 halte ada di Jakarta," ujar Pramono dalam sambutannya.
Pramono menjelaskan bahwa penamaan “P11” merujuk pada kata “Pakuwon,” sesuai keterangan dari Direktur Utama Transjakarta.
Rute ini dilayani oleh 16 unit bus dengan jarak antarkedatangan (headway) sekitar 15 menit. Waktu tempuh dari Bogor ke Blok M diperkirakan sekitar 90 menit saat lalu lintas lancar, dan dapat mencapai 110 menit saat jam sibuk.
Trayek dari Bogor ke Blok M mencakup Halte Cidangiang, Mall Bellanova Sentul, Sentul, Simpang Sentul, Pintu Tol Citeureup 1, Cibubur Junction, Pancoran Arah Barat, Tegal Mampang, Rawa Barat, Pasar Santa, Kejaksaan Agung, dan berakhir di Blok M Jalur 5.
Sementara untuk arah sebaliknya, dari Blok M menuju Bogor, rute mencakup Blok M Jalur 5, Pasar Santa, Rawa Barat, Pancoran Arah Timur, Pancoran Tugu, Buperta Cibubur, Pintu Tol Citeureup 2, Monumen Pancakarsa, Mall Bellanova Sentul, dan Terminal Baranangsiang.
Pramono mengatakan, kerja sama antarwilayah seperti dengan Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok, akan terus diperluas untuk menambah jalur baru Transjabodetabek.