Elon Musk dan Donald Trump "Berantem" Hingga Bikin Nasib Astronot AS Terancam

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 06 Juni 2025 | 20:51 WIB
Elon Musk dan Donald Trump "Berantem" Hingga Bikin Nasib Astronot AS Terancam
Donald Trump dan Elon Musk (instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perseteruan publik yang dramatis antara dua figur paling berpengaruh di dunia, Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mencapai puncaknya pada Kamis (5/6/2025) waktu setempat.

Konflik antara miliarder teknologi dan pemimpin negara ini, yang sebelumnya dikenal sebagai sekutu, meledak menjadi saling tuding dan ancaman serius. Dampaknya bahkan merambah ke operasional wahana antariksa Dragon milik Space Exploration Technologies Corp (SpaceX) serta memicu seruan pemakzulan terhadap Presiden Trump.

Pemicu utama eskalasi ini adalah usulan Trump untuk memangkas kontrak pemerintah yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan milik Musk. Langkah ini diambil menyusul desakan berulang dari mantan penasihat presiden kepada Partai Republik untuk menolak undang-undang pajak yang baru ditandatangani, dengan alasan biaya yang terlalu besar.

Dalam sebuah unggahan di platform media sosialnya, Trump secara eksplisit menyatakan: "Cara termudah untuk menghemat uang dalam Anggaran kita, Miliaran dan Miliaran Dolar, adalah dengan menghentikan Subsidi dan Kontrak Pemerintah Elon." Respon pasar tidak menunggu lama; saham Tesla, salah satu perusahaan Musk, anjlok hingga 18% pada Kamis, memperpanjang kerugian yang telah terjadi sebelumnya akibat pengumuman Trump tentang pemutusan hubungan federal dengan Musk.

Konflik Meledak di Ranah Publik: Dari Kekaguman Menjadi Saling Serang

Perpecahan antara presiden AS yang berkuasa dan salah satu orang terkaya di dunia ini berlangsung dengan kecepatan yang mencengangkan, diwarnai oleh saling tuding, penghinaan langsung, dan disiarkan secara terbuka melalui televisi serta platform media sosial pribadi keduanya.

Hanya seminggu sebelumnya, Trump dan Musk masih berdiri bersama di Ruang Oval, mengisyaratkan persahabatan yang abadi. Namun, pada Kamis (5/6/2025), suasana berubah drastis menjadi saling ejek dan menghina.

Pernyataan yang awalnya berbalut kesedihan dan kekecewaan dengan cepat bergeser menjadi ancaman terbuka. Pada pertengahan sore Kamis, Musk melalui platform X miliknya menyatakan bahwa Trump tidak akan pernah bisa memenangkan kembali Gedung Putih tanpa bantuannya.

Trump segera membalas dengan melabeli Musk sebagai "gila" dan mengancam akan membatalkan kontrak federal yang melibatkan perusahaan-perusahaan Musk. Ancaman ini dijawab Musk dengan janji untuk menonaktifkan wahana antariksa Dragon, sebuah aset krusial yang selama ini menopang operasional Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Di tengah ketegangan ini, saham Tesla semakin tertekan.

Baca Juga: Tak Disangka! Begini Reaksi Trump Atas Paus Leo XIV

Saling Serang di Media Sosial

Insiden ini terekam jelas dalam serangkaian unggahan di platform media sosial:

Awalnya, seperti yang dikutip via Bloombreg, Musk melalui akun X miliknya mengunggah ulang berita satir dari The Babylon Bee yang membahas RUU pajak, dengan judul yang menyindir potensi "kehancuran negara" jika RUU itu gagal.

Elon Musk lantas  melontarkan sindiran langsung kepada presiden, dengan mengunggah ulang cuitan Trump pada tahun 2013 yang mengkritik Partai Republik karena menaikkan pagu utang. Musk menambahkan komentar sarkastik: "Kata-kata bijak." Musk kembali mengunggah surat lama Trump dari tahun 2012 yang menyatakan bahwa tidak ada anggota Kongres yang pantas dipilih kembali jika anggaran AS tidak seimbang.

Donald Trum lantas menanggapi kritik Musk dalam sebuah pertemuan di Ruang Oval dengan Kanselir Jerman Friedrich Merz. "Elon kesal karena kami mengambil mandat EV, dan Anda tahu, yang menghabiskan banyak uang untuk kendaraan listrik," kata Trump, menambahkan bahwa perusahaannya menghadapi kesulitan dengan kendaraan listrik dan "mereka ingin kami membayar subsidi miliaran dolar."

Trump juga menyatakan bahwa ia dan Musk sebelumnya memiliki hubungan yang baik, namun "sangat kecewa dengan Elon" karena ia merasa telah banyak membantu Musk. Kanselir Merz dilaporkan hanya duduk diam selama intervensi Trump ini.

Musk sempat mengalihkan kritik dan memuji keputusan presiden memangkas dana untuk kereta cepat California, menyebutnya sebagai langkah yang masuk akal. Namun, hanya delapan menit kemudian, Musk tampaknya merespons klaim Trump tentang mandat kendaraan listrik dengan singkat: "Terserah."

CEO Tesla itu menyatakan tidak keberatan jika pemotongan insentif EV tetap ada, namun mengkritik tidak adanya sentuhan pada subsidi minyak dan gas, menyebutnya "sangat tidak adil!!". Ia juga menyoroti banyaknya "pork" (alokasi dana yang tidak relevan) dalam undang-undang tersebut.

Unggahan Musk terus berlanjut. Ia mengatakan bahwa RUU tersebut tidak pernah diperlihatkan kepadanya. Musk membalas unggahan dari pengguna X bernama Autism Capital yang mengemukakan perannya dalam pemilu, dengan mengklaim bahwa tanpa dirinya, Trump akan kalah dan Demokrat akan menguasai DPR. Ia menutupnya dengan "Sungguh tidak tahu terima kasih".

Musk mengunggah ulang postingan dari pengguna X Wall Street Mav yang berharap perselisihan tersebut tidak merusak hubungan antara miliarder itu dan Trump. Tidak lama kemudian, Musk menyusul dengan video Trump memuji Tesla di depan Gedung Putih, seraya menandai presiden dengan kalimat "Ingat ini?".

Trump bergabung dalam pertikaian melalui platform Truth Social miliknya, mengklaim bahwa ia meminta Musk untuk pergi dan Musk menjadi "GILA". Presiden segera melanjutkan dengan ancaman serius terhadap bisnis orang terkaya di dunia tersebut, menyatakan bahwa cara termudah untuk menghemat uang adalah dengan memutus kontrak pemerintah dari perusahaan Musk. Data Bloomberg Government menunjukkan total pendapatan SpaceX dan Tesla dari kontrak federal yang tidak diklasifikasikan sejak tahun fiskal 2000 mencapai US$22,5 miliar.

Musk menanggapi unggahan Trump dengan tegas: "Kebohongan yang sangat jelas. Sangat menyedihkan." Ia kemudian mengunggah ulang referensi tentang bagaimana pemutusan kontrak pemerintah akan mengakhiri Stasiun Luar Angkasa Internasional, diikuti dengan emoji tertawa dan tantangan: "Silakan, buat hariku menyenangkan..."

Elon Musk menaikkan tensi perselisihan dengan mengatakan sudah "waktunya untuk menjatuhkan bom yang sangat besar," mengisyaratkan bahwa Trump menyembunyikan berkas terkait pemodal Jeffrey Epstein karena keterlibatan presiden sendiri dalam kasus tersebut.

Musk akhirnya melontarkan ancaman puncak, menegaskan bahwa ia akan menonaktifkan wahana antariksa Dragon milik SpaceX, yang bertanggung jawab mengangkut kargo dan astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk AS.
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI