Bocah 7 Tahun Ditemukan Alami Luka Bakar dan Lebam di Pasar Kebayoran Lama, Diduga Ditinggal Ayah

Kamis, 12 Juni 2025 | 13:41 WIB
Bocah 7 Tahun Ditemukan Alami Luka Bakar dan Lebam di Pasar Kebayoran Lama, Diduga Ditinggal Ayah
Seorang anak perempuan berusia 7 tahun berinisial MK ditemukan dalam kondisi lemas dan penuh luka di depan kios Blok ALOO AKS 19, Ramayana Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025). (Foto dok. Satpol PP)

Suara.com - Seorang anak perempuan berusia 7 tahun berinisial MK ditemukan dalam kondisi lemas dan penuh luka di depan kios Blok ALOO AKS 19, Ramayana, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025).

Anak tersebut diduga ditinggalkan oleh ayahnya saat sedang tidur di lokasi tersebut.

Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan segera melakukan penjangkauan serta pendampingan terhadap anak yang bernama Marwah Khoirunisa.

"Tim PPPA telah menjangkau ke lokasi anak, dan akan menindaklanjuti sesuai kebutuhan," ujar Iin dalam laporan tertulis, dikutip Rabu (12/6/2025).

Dalam laporan itu, disebutkan awalnya sekitar pukul 02.00 WIB, petugas keamanan Ramayana menemukan seorang pria dan seorang anak tertidur di depan kios.

Namun, pada pukul 05.00 WIB, warga sekitar mendapati anak tersebut sendirian dalam kondisi lemas.

“Orang sekitar pasar yang berjualan heboh karena anak yang tadi tertidur bersama bapaknya tinggal sendiri dalam kondisi lemas dan diduga bapaknya pergi meninggalkannya (sengaja ditelantarkan),” kata Iin.

Petugas keamanan Ramayana bernama Dimas Wijayanto (25) kemudian melaporkan kejadian ini ke Pospol Pasar Kebayoran Lama, yang diteruskan ke Satpol PP Kecamatan Kebayoran Lama.

MK kemudian dibawa ke Puskesmas Kelurahan Cipulir II untuk mendapat penanganan medis awal.

Baca Juga: Kementerian PPPA Minta Polisi Tangkap Pembuat Grup Facebook Fantasi Sedarah: Membahayakan Anak-anak!

Saat ditemukan, MK dalam kondisi demam dan kelaparan saat tiba di puskesmas.

“Kondisi anak memprihatinkan, banyak luka dan dalam kondisi lemah,” ucap Iin.

Petugas medis juga menemukan bekas luka bakar dan lebam di tubuh anak.

Di puskesmas, anak menyebut nama orang tuanya adalah Yusuf Arjuna dan Siti. Ia juga mengaku sering mendapat kekerasan dari ayahnya.

"Pengakuan anak tersebut sering dianiaya bapaknya dengan dibakar di sawah dan dipukul,” kata Iin.

Selain itu, MK menyebut baru saja tiba di Jakarta menumpang kereta dari Pasar Turi dan melanjutkan dengan ojek.

Karena mengalami fraktur dan dislokasi tulang lengan kanan atas, anak dirujuk ke RSUD Kebayoran Lama. Berat badan bocah itu diketahui hanya 11 kilogram.

Petugas pendamping menyebut terdapat hambatan komunikasi karena anak hanya bisa berbahasa Jawa kromo dengan logat Jawa Timur.

“Komunikasi yang dilakukan dengan anak hanya dapat dilakukan menggunakan bahasa Jawa kromo dan logat Jawa Timur,” pungkas Iin.

Saat ini, anak masih menjalani perawatan lanjutan dan dalam pengawasan Dinas PPAPP serta pihak medis.

Sementar itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) terus memantau perkembangan kondisi MK, anak perempuan berusia tujuh tahun, yang ditemukan dalam kondisi kelaparan dan mengalami luka serius di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

"Tentunya Kementerian PPPA akan turut monitor pendampingan anak yang komprehensif hingga pulih jiwa dan raganya," kata Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan Kementerian PPPA Ciput Eka Purwianti seperti dikutip dari Antara, Kamis.

Anak berinisial MK tersebut diduga dianiaya oleh ayah korban.

Saat ini korban anak tengah dirawat secara intensif di RS Polri Said Sukanto, Jakarta.

"Saat ini anak sedang ditangani di IGD RS Polri Kramat Jati dan ayah korban sedang dalam pencarian oleh petugas," kata Ciput Eka Purwianti.

Kementerian PPPA, kata dia, mengapresiasi cepatnya respons warga yang langsung membawa korban ke puskesmas terdekat untuk memperoleh penanganan medis.

"Kami mengapresiasi kecepatan respons warga, Dinas PPAP DKI Jakarta, dan Direktorat Tipid PPA PPO Bareskrim Polri," katanya.

Kementerian PPPA bekerja sama dengan Polri, kata dia, menelusuri keberadaan keluarga terdekat anak tersebut.

"Laporan oleh pekerja sosial pastinya juga perlu segera dilakukan, termasuk penelusuran keluarga terdekat anak yang nantinya diperlukan untuk memastikan anak dalam pengasuhan yang layak," kata Ciput Eka Purwianti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI