Suara.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan faktor-faktor keselamatan dan keamanan dalam aktivitas wisata di masa liburan sekolah.
Ia menyarankan kepada masyarakat memanfaatkan fasilitas transportasi publik yang ada untuk bepergian.
Akan tetapi, dia menekankan agar menggunakan transportasi umum yang layak jalan dan berizin sehingga perjalanan wisata bersama keluarga akan semakin aman, nyaman, juga menyenangkan.
"Saya mengimbau kepada seluruh keluarga yang akan menggunakan masa libur sekolah pada tahun ini agar tetap mengutamakan keselamatan sehingga liburan sekolah kali ini betul-betul menjadi liburan yang penuh arti," kata Widiyanti dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 20 Juni 2025.
Bagi setiap pelaku usaha, Widiyanti juga menegaskan pentingnya faktor keamanan dan kenyamanan yang harus jadi perhatian utama.
Kondisi tersebut dilihat baik dari sisi transportasi, destinasi wisata, hotel, restoran, dan lainnya, agar tercipta layanan yang optimal bagi masyarakat.
"Pilihlah transportasi publik yang laik jalan dan berizin sehingga perjalanan wisata bersama keluarga akan semakin aman," pesannya.
Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan berkesan pada saat libur sekolah tahun ini, Kementerian Pariwisata telah mengirimkan Surat Edaran Menteri Pariwisata kepada pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku usaha pariwisata disertai 23 modul panduan mitigasi risiko.
Koordinasi bersama pemangku kepentingan terkait dan pemerintah juga terus ditingkatkan selama masa liburan sekolah, untuk memastikan terciptanya keamanan, ketertiban, dan implementasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) di destinasi wisata masing-masing daerah.
Baca Juga: Staycation Saat Liburan Keluarga: Ada 6 Kamar Tematik Unik di Hotel Ini, Harga Mulai 2 Jutaan!
Menurut Widiyanti, libur sekolah selalu menjadi salah satu momen terbesar pergerakan wisatawan nusantara, selain libur mudik Lebaran serta libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Musim libur sekolah tahun ini diharapkan akan berdampak positif terhadap percepatan pencapaian target 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara, meningkatkan perekonomian daerah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua tahun ini.
Pemerintah sebelumnya telah meluncurkan paket stimulus berbasis konsumsi domestik untuk meningkatkan mobilitas wisatawan nusantara selama liburan sekolah pada Juni dan Juli 2025.
![Penumpang saat tiba di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/27/34511-stasiun-gambir-arus-balik-mudik-lebaran.jpg)
Terdapat lima stimulus program yang dimulai pada Kamis, 5 Juni 2025, dengan nilai paket sebesar Rp24,44 Triliun.
Stimulus Diskon
Adapun sejumlah stimulus tersebut di antaranya diskon transportasi seperti tiket kereta api (30 persen) untuk 2,8 juta penumpang, tiket pesawat kelas ekonomi (6 persen), dan angkutan laut (50 persen), yang berlaku selama masa libur sekolah dengan total anggaran sebesar Rp 940 miliar.
Di samping itu ada potongan tarif tol (20 persen) yang menargetkan sekitar 110 juta pengguna jalan tol pada Juni–Juli 2025, dengan anggaran sebesar Rp650 miliar.
Kementerian Pariwisata sendiri melaksanakan program stimulus tersebut dengan menyiapkan sejumlah program kerja pendukung, salah satunya kampanye #DiIndonesiAja untuk mempromosikan berbagai destinasi wisata tanah air serta event-event daerah.
Selain itu, Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan pelaku industri untuk memaksimalkan promosi paket-paket libur sekolah yang telah dibuat oleh industri.
Widiyanti berharap, kebijakan stimulus benar-benar mampu mendatangkan dampak positif bagi pencapaian target wisatawan nusantara dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Mari manfaatkan fasilitas yang telah disediakan pemerintah yang akan berlaku pada periode awal hingga akhir masa liburan sekolah. Kami berharap liburan sekolah kali ini akan menjadi liburan yang aman, nyaman, dan berkesan bagi keluarga Indonesia. Selamat berlibur," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi mengobral diskon tarif transportasi untuk periode libur sekolah tahun ini.
Kebijakan ini merupakan bagian dari 5 paket stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah untuk mendorong konsumsi masyarakat.
Aturan terbaru ini, yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 36 Tahun 2025, secara spesifik memberikan potongan harga pada tiket pesawat kelas ekonomi.
Sri Mulyani telah menandatangani PMK ini pada 4 Juni 2025, dan efektif berlaku untuk periode penerbangan 5 Juni hingga 31 Juli 2025.
Selama ini, konsumen menanggung PPN sebesar 11% untuk setiap tiket pesawat.
Namun, berkat kebijakan baru ini, pemerintah akan menanggung 6% dari PPN tersebut.
Dengan adanya aturan ini berarti, sebagai penumpang kini hanya perlu membayar 5% dari PPN yang terutang.
Diskon ini berlaku untuk tarif dasar (base fare), fuel surcharge, dan biaya lain yang merupakan objek PPN dari maskapai.
Diharapkan, pemotongan PPN ini akan secara langsung menurunkan harga tiket pesawat, sehingga Anda bisa bepergian dengan lebih nyaman dan hemat selama libur sekolah.