Suara.com - Hingga kini, kasus kematian misterius Arya Daru Pangayunan, sosok diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), masih diselimuti teka-teki.
Kematian Arya Daru Pangayunan tersebut menggegerkan publik lantaran jasadnya ditemukan dengan kondisi kepala terlilit lakban dan tubuh terbungkus selimut di sebuah kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juli 2025.
Diketahui, sejak jasadnya ditemukan, pihak kepolisian telah melakukan tiga kali olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap penyebab pasti kematian pria berusia 39 tahun itu.
Menurut informasi yang beredar, Polda Metro Jaya kini memakai metode scientific crime investigation atau penyelidikan berbasis ilmiah untuk mengungkap kasus kematian diplomat Kemlu tersebut.
"Sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Kapolda, kasus ini akan diungkap secara scientific investigation. Jadi kita menunggu, penyelidik menunggu semua keterangan, nanti baru kita sampaikan hasilnya," ujar AKBP Reonald Simanjuntak selaku Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya.
![Staf Kemlu Arya Daru Pangayunan. [istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/14/44181-staf-kemlu-arya-daru-pangayunan.jpg)
Adapun scientific investigation merupakan metode yang digunakan untuk mencari jawaban atau suatu perkara. Sehingga, petugas masih menantikan hasil dari Puslabfor Polri guna memastikan penyebab kematian korban.
"Jadi kita menunggu, penyelidik menunggu semua keterangan, nanti baru kita sampaikan hasilnya," sambungnya.
Untuk diketahui, berdasarkan rekaman CCTV yang terekam pada Senin, 7 Juli 2025 pukul 23.23 WIB, Daru terlihat masuk ke dalam kos. Ia tampak mengenakan kemeja lengan pendek dan celana panjang.
Satu menit setelahnya, pada pukul 23.24 WIB, Daru keluar kamar sambil membawa kantong plastik. Ia berjalan ke arah pojok, lalu keluar pagar. Pukul 23.25 WIB, Daru kembali masuk ke kamarnya.
Baca Juga: Peran Orang Dekat dalam Misteri Kematian Diplomat Arya Daru, Ini Kata Ahli Kriminologi
Setelah itu, Daru tidak terlihat lagi keluar kamar hingga ditemukan tewas pada Selasa pagi. Tidak ada aktivitas aneh ataupun sosok orang selain Daru dalam rekaman yang menampilkan datangnya korban hingga kembali masuk kamar.

Satu jam berselang setelah Daru masuk, penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar kos korban. Tak hanya sekali, pada pukul 05.02 WIB, penjaga kos kembali terlihat mondar-mandir di depan kamar Daru sambil membawa sapu.
Adapun kedatangan penjaga kos pada pukul 05.02 WIB, sebab istri Daru meminta bantuan untuk mengecek kondisi sang suami.
“Istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati,” ungkap Kombes Ade Ary.
Setidaknya terdapat enam CCTV di bangunan kos milik Daru.
Dalam penyelidikan kasus ini, polisi disebutkan telah mengecek area toko vape yang berada satu bangunan dengan kos tersebut pada Rabu, 9 Juli 2025. Polisi juga telah mengamankan satu CCTV untuk diperiksa lebih lanjut.