Suara.com - Gubernur Jambi, Al Haris, tengah menjadi perbincangan publik setelah sebuah video yang memperlihatkan dirinya diduga tertidur saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato menjadi viral di media sosial.
Namun, Al Haris membantah tuduhan tersebut dan memberikan klarifikasi secara langsung melalui akun Instagram pribadinya. Ia menyebut bahwa tuduhan itu tidak berdasar dan merupakan bagian dari risiko yang harus dihadapi seorang pemimpin.
Berikut ini lima fakta terkait insiden viral yang melibatkan Gubernur Jambi Al Haris.
1. Viral Video Al Haris Diduga Tertidur di Acara Resmi
Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, Al Haris terlihat menunduk saat mengikuti acara peresmian Koperasi Desa Merah Putih yang juga dihadiri Presiden Prabowo Subianto.
Posisi tubuh Al Haris yang tampak tertunduk dinilai warganet sebagai tanda ia sedang tertidur pulas. Video itu dengan cepat menyebar dan menjadi bahan perbincangan, terutama karena momen tersebut terjadi di tengah pidato presiden.
2. Klarifikasi Lewat Media Sosial
Gubernur Jambi Al Haris merespons cepat isu tersebut dengan mengunggah klarifikasi melalui akun Instagram @alharisjambi pada Jumat (25/7/2025). Ia menegaskan bahwa dirinya tidak tertidur dan dalam kondisi segar bugar.
Al Haris mengungkapkan kemungkinan video itu sengaja diambil pada saat ia sedang menunduk agar tampak seolah-olah ia tertidur. Menurutnya, video tersebut digunakan untuk membuat konten yang dapat menjatuhkan citranya di hadapan publik.
3. Menganggap Ini Risiko Jadi Pemimpin
Menanggapi viralnya video itu, Al Haris mengaku tidak terkejut. Ia menyatakan bahwa menjadi pemimpin memang membawa risiko tersendiri, termasuk menjadi sasaran kritik dan fitnah.
Ia menyebut bahwa dalam lingkungan yang baik sekalipun, pasti ada segelintir orang yang berniat buruk terhadap pemimpin. Menurutnya, peristiwa ini hanyalah salah satu dari banyak tantangan yang dihadapi sebagai pejabat publik.
4. Beri Pesan Damai untuk Pihak yang Menjatuhkannya
Alih-alih menyerang balik, Al Haris menyampaikan pesan yang menyejukkan kepada mereka yang mencoba menjatuhkannya. Ia mendoakan agar para pembuat konten tersebut diberi ampunan oleh Tuhan dan tidak terjebak dalam rasa benci.
Sikap ini menunjukkan pendekatan damai dan spiritual yang diambil Al Haris dalam merespons tekanan dari media sosial maupun dunia politik.