Selasa Kelabu di Polda Metro, Tirai Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Ditutup

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 29 Juli 2025 | 18:06 WIB
Selasa Kelabu di Polda Metro, Tirai Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Ditutup
Arya Daru Pangayunan ( Foto Instagram)

Suara.com - Hari Selasa seringkali dianggap sebagai hari yang tanggung, berada di antara hiruk pikuk Senin dan harapan tengah pekan. Namun, Selasa, 29 Juli 2025, menjelma menjadi sebuah hari dengan makna yang kelam.

Hari ini menjadi penanda akhir dari sebuah misteri yang menggantung selama tiga pekan—kasus kematian diplomat muda Kemenlu RI, Arya Daru Pangayunan (39).

Di hari Selasa inilah, Polda Metro Jaya secara resmi menutup tirai spekulasi. Setelah melalui serangkaian penyelidikan scientific, jawaban final itu akhirnya diumumkan, Arya Daru tewas karena bunuh diri. Sebuah kesimpulan yang mengakhiri teka-teki, namun membuka babak duka yang lebih dalam.

Jawaban Final di Hari Selasa

Di hadapan awak media, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menyampaikan kesimpulan yang telah dinanti-nanti publik. Suaranya tegas, menandakan akhir dari sebuah kerja investigasi yang panjang.

“Indikator kematian ADP mengarah pada meninggal tanpa keterlibatan orang lain (bunuh diri),” ujar Wira, memberikan kepastian hukum atas kasus yang sempat memicu beragam teori.

"Kami juga menyimpulkan belum ditemukan adanya peristiwa pidana," tambahnya.

Pernyataan ini secara efektif membantah dugaan pembunuhan atau adanya skenario lain di balik kematian tragis sang diplomat yang ditemukan dengan kepala terlilit lakban di kamar indekosnya.

Bukan Selasa Biasa, Mengapa Hari Ini?

Baca Juga: Misteri 1 Jam 26 Menit Arya Daru di Lantai 12: Dua Kali Coba Lompat dari Gedung Kantornya tapi Gagal

Pemilihan hari Selasa untuk pengumuman ini bukanlah tanpa sebab. Hari ini menandai puncak dari kerja maraton tim penyidik selama tiga pekan.

Ini adalah hari di mana semua kepingan puzzle—mulai dari hasil autopsi, pemeriksaan 24 saksi, hingga analisis 6 saksi ahli forensik—akhirnya selesai dirangkai menjadi sebuah gambaran utuh.

Selasa ini menjadi hari pertanggungjawaban, di mana polisi membeberkan hasil kerja mereka kepada publik. Ini adalah hari di mana sains dan bukti berbicara, mengalahkan riuhnya spekulasi di media sosial.

Di hari inilah, misteri yang lahir pada Selasa pagi, 8 Juli 2025, akhirnya menemukan titik akhirnya, juga di hari Selasa.

Kesimpulan bunuh diri ini tidak ditarik dari udara kosong. Polisi membangunnya di atas empat pilar fakta krusial yang saling menguatkan, yang semuanya dipresentasikan pada Selasa kelabu ini:

Pintu Terkunci dari Dalam

Fakta paling mendasar yang menunjukkan tidak ada akses bagi pihak luar untuk masuk atau keluar kamar setelah Arya berada di dalamnya.

Lakban Milik Sendiri

Penelusuran membuktikan lakban kuning yang menjadi 'senjata' utama dibeli sendiri oleh Arya, mengindikasikan adanya niat dan persiapan.

Momen di Rooftop Kemenlu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Arya merenung sendirian di atap Gedung Kemenlu malam sebelum kejadian menjadi petunjuk kuat adanya tekanan psikologis. Ia bahkan meninggalkan tas berisi perlengkapan dinasnya di sana.

Gerak-gerik Terakhir

Kamera di indekos merekam Arya sebagai orang terakhir yang masuk ke kamarnya dan tidak pernah keluar lagi.

Keempat fakta ini, yang diungkap secara gamblang pada hari Selasa ini, membentuk sebuah narasi yang sulit dibantah, yang bermuara pada kesimpulan tragis tersebut.

Meski begitu, temuan barang bukti lain seperti alat kontrasepsi dan pelumas tetap menyisakan lapisan misteri personal yang mungkin tak akan pernah terungkap sepenuhnya.

Selasa ini, sebuah kasus ditutup. Namun bagi keluarga dan mereka yang mengenal Arya, hari ini mungkin menjadi awal dari perjalanan panjang menerima sebuah kenyataan yang pahit.

Disclaimer: Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Jika Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI